Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengutuk aksi teror benda diduga bom yang terjadi di Masjid Nurul Yaqin, Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap seorang pelaku berisinial HG (22).
"DMI jelas, semua perbuatan yang biadab itu layaknya dikutuk, tapi ini belum menimbulkan korban maka orang-orang ini saya kira sedang meneror bom ini sedang mencoba entah paham apa," ujar Sekjen DMI, Imam Addaruquthni saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/5/2020).
Imam menduga, terduga pelaku teror ini masih belajar dalam melakukan aksinya. Sebab, dalam suasana pandemi COVID-19, masyarakat juga tidak lagi melakukan aktivitas di tempat umum, termasuk beribadah di masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin orang gila juga, atau mungkin orang lagi belajar, kalau dia waras entah sarana apa, konsepnya apa, mestinya ini menjadi kewaspadaan kita meskipun dalam suasana physical and social distancing. Para pelaksana masjid tempat ibadah umum juga perlu ditingkatkan karena apapun bisa terjadi tapi mudah-mudahan ini tidak akan terjadi lagi," ucapnya.
Geger Teror Bom Masjid di Kalteng, Polisi Bekuk Seorang Pemuda:
Imam berharap, peristiwa ini bukan merupakan sebagai bentuk kebencian terhadap umat beragama. Menurutnya, apabila teror dilakukan di masjid sebagai simbol agama, maka hal itu telah menodai rasa persatuan dan toleransi.
"Kalau niatnya melakukan pembunuhan pada sesama manusia apalagi di masjid sebagai simbol agama, nah ini saya rasa mudah-mudahan ini tidak menyangkut aspek kebencian agama atas agama yang lain," katanya.
Lebih lanjut, Imam meminta kepada polisi untuk menyelidiki kasus ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga, peristiwa serupa tidak terulang kembali.
"Maka kepada aparat penegak hukum, juga kita minta benar-benar meneliti dengan baik karena ini bisa terjadi pada umat manapun. Polisi menginvestigasi dengan benar dengan mengutamakan tegaknya hukum," katanya.
Sebelumnya, polisi masih menyelidiki penemuan benda mirip bom di Masjid Nurul Yaqin, Kuala Pembuang, Kecamatan Pembuang Hilir, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Sejauh ini tidak ditemukan pemicu pada benda itu.
"Pemicunya tidak ada," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan saat dihubungi, Sabtu (2/5).
Berdasarkan rekaman CCTV Masjid Nurul Yaqin, Iwan masuk ke area masjid pada Jumat (1/5) sekitar pukul 18.00 WIB, jelang salat Isya. Pemuda berperawakan sedang yang menggunakan kaus oblong warna cerah dan celana pendek warna gelap ini langsung pergi begitu meletakkan benda diduga bom tersebut.
Dari foto yang diperoleh detikcom dari Humas Polda Kalteng, benda yang diletakkan HG alias Iwan ini memang mirip rangkaian bom. Ada rangkaian sirkuit dan sejumlah kabel di benda diduga bom tersebut.
HG alias Iwan sendiri diringkus di sebuah ruang kelas SD Asseruyaniyyah, Kuala Pembuang, pada Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 04.20 WIB. Tangannya diborgol aparat saat digiring menuju kantor polisi.