Nasib tragis dialami Haikal, bocah berusia 5 tahun yang ditemukan tewas tanpa kepala di saluran irigasi Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sindereng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Haikal tewas di tangan ibu tirinya lantaran cemburu dengan korban.
Jasad Haikal ditemukan oleh warga pada Jumat (30/4) sore. Saat ditemukan, jasad mengambang di saluran irigasi.
Identitas korban terungkap berdasarkan keterangan dari ayah korban, Angga. Orang tua korban merupakan warga Dusun Lappa-lappae, Kelurahan Tellumpanua, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang.
"Anak saya sudah hilang sejak tanggal 24 April 2020 kemarin, saat subuh sudah tidak ada," kata Angga.
Sehari setelahnya, teka-teki tewasnya Haikal terungkap. Bocah itu dibunuh oleh ibu tirinya, Lia (50).
"Pelaku sudah kita amankan, dia adalah ibu tiri korban berinisial AN umurnya 50 tahun," kata Kapolres Sidrap, AKBP Leonardo Panji Wahyudi, Jumat (1/5/2020).
Pelaku diamankan saat berpura-pura menjenguk jasad korban di RSUD Nene Mallomo pada Kamis (30/4) malam. Polisi curiga dengan gerak-gerik pelaku.
Merasa Tak Disayang
Rupanya, ada motif cemburu di balik Lia menghabisi nyawa anak tirinya. Dari pengakuannya, Lia merasa hanya Haikal yang mendapat kasih sayang dari Angga.
"Pelaku yang merupakan ibu tiri dari korban, Pelaku merupakan istri pertama dan memiliki 2 orang anak, kemudian bercerai sekitar tahun 2002, kemudian rujuk kembali tahun 2019. Pelaku marah kepada suaminya atau ayah dari korban karena pelaku beranggapan bahwa hanya korban yang merupakan anak dari istri keempat yang disayang atau diperhatikan oleh ayah korban," jelas Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Benny Pornika kepada detikcom, Jumat (1/5).
Benny menjelaskan dari pengakuan pelaku, dia melakukan penculikan terhadap korban di Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang pada subuh hari, dengan cara masuk ke dalam rumah melalui pintu depan yang sementara direnovasi. Dia menggendong korban yang sedang tertidur.
Saat dalam perjalanan, korban yang dibonceng di bagian depan sepeda motor terbangun. Saat korban terbangun, posisi pelaku dan korban berada di jembatan.
Korban kemudian turun dari motor dengan dituntun oleh pelaku ke arah tengah jembatan. Pada saat korban melihat ke bawah, pelaku mendorong korban ke bawah jembatan yang merupakan sungai. Korban pun hanyut.
Kendati pelaku telah tertangkap, pertanyaan lebih lanjut muncul. Mengapa jenazah korban ditemukan tanpa kepala?
Terkait hal ini, AKP Benny mengatakan jasad korban berhari-hari di sungai atau dalam air sehingga membusuk dan tengkorak kepala terlepas.
"Tengkorak kepalanya itu lepas dari kulitnya karena saking lamanya dalam air. Kan sudah 10 hari ini mayat," terang Benny.