Setelah ditutup gegara ada satu karyawan positif virus Corona atau COVID-19, minimarket di kawasan Antapani, Kota Bandung, kembali beroperasi. Namun, seluruh pegawai diganti yang baru.
Minimarket tersebut dibuka kembali pagi tadi, Jumat (1/5/2020) atau tepat sepekan setelah ditutup pada Jumat pekan lalu. Camat Antapani Rahmawati membenarkan dibuka kembalinya minimarket tersebut.
"Iya tadi (dibuka lagi). Untuk dibuka itu prosesnya panjang banget selama seminggu," kata Rahmawati kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan minimarket tersebut ditutup setelah ada satu karyawan positif COVID-19 melalui swab test. Saat penutupan, pihaknya mengeluarkan beberapa syarat agar minimarket bisa kembali beroperasi.
Salah satunya dengan melakukan rapid test terhadap 10 pegawai. Menurut dia, rapid test sudah dilakukan dan hasilnya 10 orang tersebut dinyatakan negatif.
"Langkah yang kami lakukan pertama menutup lalu 10 pegawai rapid test dan hasilnya negatif. Nah yang satunya sakit akan di swab kedua. Waktu swab pertama positif, swab kedua mudah-mudahan dengan daya tahan tubuh yang bagus bisa negatif," tutur Rahmawati.
Simak video Viral! Petugas Medis Ber-APD Sambangi Indekos di Bandung:
Ia menambahkan saat dioperasikan kembali, seluruh karyawan minimarket yang dipekerjakan juga baru. Sementara 10 karyawan yang sebelumnya tengah menjalani isolasi mandiri.
"Iya sekarang baru. Tadi ada delapan sampai sepuluh karyawan baru karena persyaratannya kalau mau cepat-cepat buka ya itu. Kalau mau nunggu karyawan yang lama ya (bukanya) harus nunggu masa isolasi dulu. Setelah isolasi karyawan lama akan rapid test di puskesmas tempat tinggalnya masing-masing. Tapi manajemen bilang tidak akan ada PHK (terhadap sepuluh karyawan lama)," ujar Rahmawati.
Selain itu, Rahmawati mengatakan pihak minimarket juga mulai saat ini perlu mengedepankan protokol kesehatan dalam melayani masyarakat. Penggunaan masker dan sarung tangan bagi karyawan diwajibkan.
"Selama ditutup juga barang-barangnya sudah dibersihkan. Kemudian karyawan harus mengedepankan protokol kesehatan pakai masker, sarung tangan dan diberi jarak di kasir. Yang paling utama jika ada pembeli nggak pakai masker nggak boleh masuk. Ini sekalian buat pelajaran juga untuk warga masyarakat. Terus pakai thermo gun, yang suhu tubuh panas nggak boleh masuk," tutur Rahmawati.