Pengadaan nasi kotak untuk warga Cianjur yang tidak mampu di tengah pandemi Corona dan Ramadhan disorot publik. Sebab pada paket nasi kotak tersebut dipasangi stiker, flyer, hingga pembungkus nasi bergambar Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.
Adanya foto Herman dalam bantuan tersebut dinilai masuk kategori penyimpangan anggaran hingga upaya sosialisasi. Mengingat Herman menjadi kandidat kuat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur. Sejumlah pihak pun mempersoalkan hal tersebut.
Ketua DPD Gerakan Rakyat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Cianjur Asep Toha mengatakan kegiatan percepatan penanganan Corona atau COVID-19 di daerah terdapat dua hal pokok, yakni pengorganisasian dan penganggaran kegiatan. Pengorganisasian mengacu kepada Surat Edaran Mendagri Nomor 440/2622/SJ tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah dan penganggaran mengacu kepada Instruksi Mendagri Nomor 1/2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Asep, dalam lampiran instruksi Mendagri tersebut, dijelaskan bahwa penanganan dampak ekonomi antara lain pengadaan bahan pangan dan kebutuhan pokok untuk menjaga ketahanan pangan daerah serta menekan dampak panic buying.
"Kalau mencermati dokumen refocusing anggaran dan instruksi Mendagri, tidak ditemukan anggaran untuk pengadaan nasi kotak. Jika memang pengadaan nasi kotak tersebut diambil dari kegiatan pengadaan kebutuhan bahan pokok (sembako), tentu ini bisa masuk kategori penyimpangan anggaran," tutur Asep, Jumat (1/5/2020).
Asep menegaskan semua atribut yang terpasang mulai dari stiker, flyer, hingga pembungkus nasi itu dinilai tak mencerminkan program pemerintah daerah. "Yang ada hanya atribut personal Herman Suherman. Nggak jauh beda dengan aksi sosial personal. Kesan memanfaatkan anggaran pandemi untuk kepentingan pribadinya sangat kuat," ujar Asep.
Selain itu, pengadaan nasi kotak untuk masyarakat terdampak COVID-19 bukan skala prioritas. Menurut Asep, skala prioritas di Cianjur ialah ketahanan pangan dengan menjaga stok bahan pokok termasuk pelengkap lainnya, yakni harga gas elpiji, beras, minyak goreng dan lainnya.