Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 10.118 Positif Corona di RI, 1.522 Sembuh

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 10.118 Positif Corona di RI, 1.522 Sembuh

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 17:20 WIB
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kembali menginformasikan perkembangan kasus virus Corona di Indonesia. Per hari ini, total kasus konfirmasi positif Corona sebanyak 10.118 kasus.

"Kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 347 orang sehingga jumlahnya menjadi 10.118, kasus sembuh meningkat 131 orang menjadi 1.522, kasus meninggal 8 orang sehingga total menjadi 792 orang," kata Yuri melalui siaran langsung di YouTube BNPB, Kamis (30/4/2020).

Pemerintah juga terus melakukan pelacakan penularan virus Corona. Sudah 94.599 spesimen terkait virus Corona yang diperiksa per hari ini ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah spesimen yang kita periksa sudah mencapai 94.599 spesimen dari 72.351 orang," ujar Yuri.

Jumlah laboratorium yang melakukan uji spesimen sebanyak 89. Semuanya tersebar di 34 provinsi.

ADVERTISEMENT

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto:

Selamat sore saudara-saudara sekalian. Pada hari ini saya akan menyampaikan progres penanganan pandemi COVID-19 sampai dengan tanggal 30 April 2020 pada pukul 12.00.

Seperti yang kita pahami bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ini ditugaskan untuk mengkoordinasikan kementerian, lembaga, seluruh potensi masyarakat, dan dunia usaha untuk berkolaborasi, terintegrasi dalam satu sistem, dalam rangka untuk membendung penyebaran COVID-19 ini.

Arahan-arahan yang diberikan oleh Presiden dan kemudian menjadi pegangan untuk seluruh Gugus Tugas, baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah adalah sebagai berikut:

Yang pertama pengujian sampel secara masif dengan pelacakan yang agresif dan diikuti dengan isolasi yang ketat. Yang kedua layanan konsultasi medis menggunakan teknologi untuk mengurangi kunjungan orang ke rumah sakit dengan cara menggunakan layanan telemedicine. Yang ketiga meningkatkan komunikasi yang efektif, detail, baik, dan transparan kepada semua pihak.

Yang keempat penegakan hukum dengan bantuan aparat negara agar dapat menjamin masyarakat untuk bisa berdisiplin dengan kuat dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 ini. Kemudian pemerintah memastikan bahwa jaminan arus logistik dapat berjalan dengan lancar, mulai dari pusat sampai dengan daerah, mulai dari gudang-gudang logistik sampai ke daerah. Kemudian yang terakhir kebijakan stimulus ekonomi harus dikawal untuk betul-betul tepat sasaran. Ini adalah bertujuan untuk memutuskan rantai penularan COVID-19.

Saudara-saudara, secara mendasar kami mengingatkan kembali bahwa penyakit COVID-19 ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang kita sebut sebagai SARS coronavirus tipe II. Virus ini menginfeksi dinding saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, rongga mulut, tenggorokan, kemudian terus menuju ke paru-paru. Dan pada orang yang sakit, maka pada saat dia batuk, pada saat dia bersin, pada saat dia berbicara, maka sebagian dari dinding tersebut terlepas bersamaan dengan ludah, bersamaan dengan lendir yang kecil-kecil yang kita sebut sebagai droplet. Inilah yang menyebar ke mana-mana.

Tidak menutup kemungkinan menyebar mengenai benda-benda yang umum kita pakai, misalnya handle pintu, misalnya pegangan tempat duduk ruang publik, di ruang bersama, misalnya mengenai dinding, pintu, dan sebagainya yang kemudian secara tidak disadari terpegang oleh orang lain.

Oleh karena itu mencuci tangan menjadi salah satu hal yang penting di dalam kaitan untuk membunuh virus yang tercemar pada semua bidang, semua bagian dari benda yang kemudian tercemar. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir selama 10 detik secara merata sampai ke sela-sela jari, sampai ke ujung jari, karena senyawa sabun atau detergen ini akan menghancurkan dinding virus sehingga virus akan pecah dindingnya dan virus akan rusak. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, mencuci tangan menjadi sangat penting dan ini harus sesering mungkin dilakukan manakala kita berada di ruang terbuka, yang kita tidak pernah tahu bahwa benda di sekitar kita telah tercemari atau belum.

Kebiasaan yang kemudian sering muncul dari cuci tangan yang tidak dilakukan adalah kemudian menyentuh muka, terutama hidung, mulut, dan mata. Ini sama dengan menghantarkan virus yang semula berada di benda yang tercemar oleh droplet orang yang sakit, kita pindahkan ke mulut, ke hidung, ke mata kita. Ini yang kemudian menyebabkan penularan terjadi secara terus-menerus dan kita masih sulit untuk menghentikan dan memutuskannya.

Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, mencuci tangan menjadi salah satu kunci keberhasilan kita di dalam memutus rantai penularan COVID-19. Mencuci tangan dengan sabun, ini yang menjadi penting. Oleh karena itu, kami mengapresiasi kemandirian masyarakat, baik pada tingkat RT, RW, kelurahan dan seterusnya ataupun instansi kantor dan fasilitas yang umum lainnya yang telah menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan. Fasilitas untuk mencuci tangan dan menyiapkan sabun. Karena ini menjadi kunci dan ini adalah bagian dari pola hidup bersih dan sehat.

Semoga ini menjadi sebuah kebiasaan yang baik dan membudaya, bukan hanya karena COVID, tapi ini sudah mengubah gaya hidup masyarakat secara utuh. Ini akan melindungi kita dari banyak rute penularan penyakit, baik melalui jalan napas maupun saluran pencernaan akibat tangan yang tercemar bakteri, virus, bibit penyakit lain yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, kesempatan sekarang lah kita mengubah perilaku kita, mengubah perilaku kita untuk hidup bersih dan sehat secara perorangan, secara keluarga, secara komunitas, dan kita yakin secara nasional kita bisa melakukan itu.

Kemudian cara lain yang bisa kita lakukan dan ini memiliki peran yang besar juga adalah menjaga jangan sampai terpapar secara langsung dari droplet penderita COVID-19 yang masuk langsung ke saluran napas kita. Oleh karena itu, menjaga jarak pada saat melaksanakan komunikasi, menjaga jarak fisik pada saat berkomunikasi dengan orang lain, ini menjadi penting. Menjaga jarak dan kemudian menggunakan masker adalah kuncinya.

Di dalam dinamika perkembangan penyakit sekarang secara epidemiologis, kita sudah tidak lagi bisa mengetahui siapa yang sakit yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu, tetap di rumah adalah kuncinya. Batasi aktivitas sosial untuk hal-hal yang tidak perlu, karena aktivitas sosial ini akan dapat dikonotasikan sebagai mobilisasi sosial, bergerak ke sana ke mari, dan ini akan mendekatkan risiko tertular dari kasus yang lain.

Oleh karena itu, PSBB adalah upaya secara besar, upaya secara kelembagaan, secara terstruktur di masyarakat untuk membatasi aktivitas sosial yang merupakan cara bagi penularan virus ini. Sampai saat ini beberapa daerah sudah menjalankan PSBB, bahkan sudah ada yang mulai memperpanjang PSBB. Oleh karena itu, ini yang harus kita taati. PSBB adalah bentuk komitmen bersama masyarakat di suatu daerah untuk sama-sama menjaga jarak, sama-sama tetap di rumah, karena inilah cara kita untuk menghilangkan rantai pemutusan ini. Oleh karena itu saudara-saudara, mari kita patuhi imbauan pemerintah, peraturan yang diberikan pemerintah daerah sudah cukup, sudah banyak, sudah jelas. Saatnya sekarang tidak membahas peraturannya, saatnya sekarang untuk menaati peraturan itu.

Oleh karena itu tetap tinggal di rumah. Jangan bepergian, jangan mudik, karena kita tidak ingin tertular dan kita pun juga tidak ingin menularkan kepada orang lain manakala diri kita adalah salah satu pembawa virus itu tanpa gejala sama sekali. Gunakan masker jika terpaksa keluar dan batasi waktunya jika memang terpaksa keluar. Hindari kerumunan orang banyak. Segera pulang setelah selesai kegiatan. Lepas masker, cuci tangan, dan gunakan masker yang baru.

Saudara-saudara, ada gambaran yang akan menjadi sangat memprihatinkan manakala penyakit ini mengidap pada saudara-saudara kita yang berusia lanjut, saudara-saudara kita yang berpenyakit kronis. Mereka akan menunjukkan gambaran sakit yang berat dan sering berakibat fatal. Oleh karena itu, tidak semestinyalah kita menulari mereka. Oleh karena itu, tetap perhatikan informasi yang benar tentang COVID-19. Banyak kanal yang bisa digunakan, banyak hal yang bisa kita dapatkan, dan tidak sulit. Karena TVRI dan RRI pun juga selalu menyebarkanluaskan informasi ini dan disebarkan luas oleh televise dan radio swasta yang lainnya.

Saudara-saudara, data yang kita dapatkan, kita bersyukur bahwa hari ini 89 laboratorium sudah aktif melakukan pemeriksaan yang tersebar di 48 rumah sakit, 15 perguruan tinggi, di jejaring Kementerian Kesehatan ada 18 laboratorium, di laboratorium kesehatan daerah ada 5 laboratorium, di Balai Veteriner ada 3 laboratorium. Jumlah spesimen yang kita periksa sudah mencapai 94.599 spesimen dari 72.351 orang.

Konfirmasi kasus positif pada hari ini adalah 10.118. Di antara konfirmasi positif sebanyak 10.118 kalau kita lihat sebaran umurnya sekitar 54 persen berada pada kelompok umur 30 sampai dengan 59 tahun, inilah kelompok terbanyak. Kemudian disusul dengan usia 60-79 tahun pada kisaran 16 persen. Kisaran 15-29 tahun ini ada sekitar 15 persen. Balita 0.6 persen, sementara yang usia lanjut di atas 80 tahun angkanya pun menunjukkan sekitar 1 persen. Inilah gambaran bahwa sebagian besar saudara-saudara kita yang mengidap, yang positif COVID-19 adalah kelompok-kelompok produktif pada kisaran umur 30-59 tahun di angka 54 persen. Mobilitas mereka ini lho yang tinggi.

Tetapi kita juga bersyukur bahwa ternyata kondisi imunitas mereka yang baik sehingga yang sembuh menjadi 1.522, yang meninggal 792 dan masih didominasi oleh faktor komorbid yang baik komorbid tunggal maupun komorbid yang lebih dari satu.

Orang dalam pemantauan sampai saat ini kami catat ada 230.411 orang, meskipun sebagian besar sudah selesai dipantau dan sudah dinyatakan sehat. Namun pasien dalam pengawasan, PDP ada 21.829 orang, sebagian di antaranya sedang menunggu pemeriksaan laboratorium untuk menentukan hasil laboratoriumnya. Kabupaten/kota terdampak 310 kabupaten/kota di semua provinsi, di 34 provinsi.

Sebaran pasien sembuh DKI Jakarta 486 orang, Jawa Timur 157 orang, Jawa Barat 143 orang, Sulawesi Selatan 122 orang, Bali 113 orang, dan total keseluruhan di 34 provinsi adalah 1.522 orang.

Kalau kita melihat data kasus yang konfirmasi positif, maka laki-laki 57 persen, dibanding dengan perempuan 43 persen. Kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 347 orang sehingga jumlahnya menjadi 10.118, kasus sembuh meningkat 131 orang menjadi 1.522, kasus meninggal 8 orang sehingga total menjadi 792 orang.

Saudara-saudara, mari kita tingkatkan imunitas diri kita. Sabar dan tenang, tidak panik. Saudara-saudara yang sakit dan dirawat saya minta juga untuk tenang, untuk sabar, karena ini sangat mempengaruhi imunitas. Patuhi apa yang menjadi arahan dokter dan tenaga kesehatan perawat lainnya yang merawat, tidak usah panik, ikuti saja aturan yang sudah ada. Oleh karena itu saya minta saudara-saudara bersabar, ini sebuah cobaan kita.

Mari bersama-sama kita disiplin menerapkan perilaku bersih dan sehat. Apabila ada saudara kita, tetangga kita, keluarga kita yang bergejala COVID-19, harus kita bantu, tidak boleh kita kucilkan. Oleh karena itu, tetap menjaga kebersihan kita. Apabila memang diinstruksikan untuk melaksanakan isolasi mandiri di tempat, maka laksanakan itu dengan baik. Jangan panik. Kita tidak akan pernah membiarkan siapapun yang sakit tidak terawat dengan baik. Kita tidak akan pernah meninggalkan siapapun yang sakit tidak terawat dan terabaikan. Oleh karena itu, yakini bahwa kita bisa melakukannya.

Saudara-saudara, dengan pemahaman yang kita bangun bersama, dengan gotong royong yang kita kerjakan bersama terus menerus tanpa terputus, kita akan yakin bisa menyelesaikan permasalahan ini. Mari kita menjadi pahlawan untuk keluarga kita, kita menjadi pahlawan untuk tetangga kita, untuk lingkungan kita, dan untuk bangsa kita. Kita yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Mahabesar akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi permasalahan sulit ini dan kita akan bisa menyelesaikan dengan baik. Terima kasih, selamat sore.

Halaman 2 dari 2
(azr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads