Semarang Rawan Jadi Episentrum Corona, Ganjar-Hendi Singgung Kedisiplinan

Semarang Rawan Jadi Episentrum Corona, Ganjar-Hendi Singgung Kedisiplinan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 16:03 WIB
Suasana hari tanpa bayangan di Tugu Muda Semarang, Jumat (11/10/2019).
Tugu Muda Semarang, Jumat (11/10/2019). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menanggapi kemungkinan Kota Semarang menjadi episentrum baru virus Corona (COVID-19). Kemungkinan itu sebelumnya disebutkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.

Yuri menyebut ada tiga daerah yang berpotensi jadi episentrum baru yaitu Kota Semarang, Kota Surabaya, dan Kota Makassar. Ganjar menanggapi hal itu dan berpendapat bahwa hal itu bisa terjadi jika masyarakat tidak tertib.

"Kalau masyarakat tidak disiplin, bukan tidak mungkin Kota Semarang akan benar-benar menjadi episentrum baru seperti yang diberitakan," kata Ganjar di Semarang, Kamis (30/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Semarang sudah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) dengan didasari peraturan wali kota. Jika masyarakat bisa mengikuti, maka kasus virus Corona bisa ditekan.

"Mudah-mudahan masyarakat bisa mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah diterapkan. Kalau tidak, maka potensi Semarang menjadi episentrum baru akan benar-benar terjadi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ganjar menambahkan, jika PKM bisa dijalankan dengan masyarakat yang disiplin, maka tidak perlu diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Semarang. Karena menurut Ganjar pemberlakuan PSBB dampaknya luas.

"Kita belajar di PSBB Jabodetabek, mereka melakukan hal yang sama yakni pengetatan, tapi di daerah pinggiran masih ada kerumunan. Jadi intinya bukan PKM atau PSBB, tapi kesadaran dari masing-masing masyarakat untuk bisa mengerti, memahami dan disiplin jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan lainnya," tegas Ganjar.

"Kalau sudah PSBB, semua pasti akan terasa sakit. Semuanya susah. Maka ayo jangan sampai kita menaikkan status menjadi PSBB dengan cara disiplin dan taat aturan," imbuhnya.

Terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi mengatakan saat ini yang terpenting adalah kedisiplinan warga dalam protokol kesehatan.

"Prediksi boleh-boleh saja, namanya Kota Semarang kota metropolitan, lalu lintas barang dan orangnya pasti dinamis sekali. Buat saya, yang penting warga Semarang disiplin dalam SOP protokol kesehatan dan jaga jarak. Maka kita akan terhindar dari COVID yang berkepanjangan," kata Hendi.

Diberitakan sebelumnya, wilayah Jabodetabek telah menjadi wilayah episentrum dalam penyebaran virus Corona. Namun saat ini pemerintah menyatakan ada empat wilayah baru yang rawan menjadi episentrum.

"PSBB karena epidemiologinya telah menjadi episentrum atau rawan menjadi episentrum. Wilayah episentrum yang sudah jadi episentrum Jabodetabek," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (29/4).

"Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Semarang," kata Yuri ketika ditanya daerah lain yang rawan menjadi episentrum itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads