Polda Jabar turut mewaspadai 'penyelundupan' pemudik saat adanya larangan mudik dari pemerintah. Pengecekan di pos-pos perbatasan akan diperketat.
"Kalau penyelundupan ya kita lakukan pemeriksaan sesuai dengan standar. Kalau di pos ini kan berlapis, yang berbatasan dari Jakarta, Bekasi kemudian yang masuk wilayah Polda Jabar di Cikopo itu kalau yang di tol, jadi kalau misalkan yang dari Jakarta, itu sudah kena (pemeriksaan) berlapis-lapis dia," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).
Erlangga menuturkan pengecekan rutin terus dilakukan aparat gabungan di pos-pos pengamanan wilayah perbatasan. Pos didirikan baik di area tol maupun di area nontol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau sampai malam modusnya, kita 24 jam itu pos-posnya," ucapnya.
Pihaknya akan menindak siapa saja yang berusaha melakukan 'penyelundupan' pemudik ke Jabar. "Ya nanti dilihat tingkat kesalahannya. Kalau misalnya ada kesengajaan atau ada pertimbangan lain, ya kita akan melakukan dengan penindakan hukum tegas. Untuk sementara kami masih lakukan sosialisasi dan minta mereka putar balik saja," kata Erlangga.
Sekadar diketahui, belakangan muncul aksi penyelundupan pemudik. Bahkan beberapa oknum mempromosikan melalui media sosial. Salah satu pengguna Facebook secara terang-terangan menawarkan jasa mengantar pemudik di beberapa grup Facebook.
Bahkan dengan bangganya salah satu pengguna Facebook yang menawarkan jasa mengantar pemudik itu menulis, 'siap menerobos blokade jalan buat antar njenengan (Anda) sampai tujuan dengan aman dan nyaman'.
Ada pula pelaku bisnis travel yang bersyukur bisa lolos dari penyekatan. Ia mengunggah di WhatsApp Stories dan membuka pemesanan untuk yang ingin mudik.