Gadis remaja berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal di Cianjur. Sampel pasien yang baru dirawat beberapa hari di RSUD Sayang itu sedang diproses untuk swab test.
Juru bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal mengatakan pasien perempuan berinisial A (19) itu merupakan warga Kecamatan Cugenang. Pasien meninggal pada Kamis (30/4/2020) saat ditangani di RSUD Sayang, Cianjur.
"Masuk ke RSUD Sayang beberapa hari lalu. Dari pemeriksaan medis menunjukkan gejala penyakit yang mengarah ke COVID-19, sehingga ditetapkan sebagai PDP. Hari ini sekitar pukul 10.00 WIB pasien meninggal," ujar Yusman kepada detikcom saat ditemui di Posko Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, Kamis (30/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pasien tersebut tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif ataupun perjalanan dari zona merah. Tetapi gejala penyakit membuat pasien masuk dalam kategori PDP.
Pasien, lanjut dia, sudah diambil sampel untuk uji swab. Kemungkinan hasilnya akan muncul dalam satu atau dua pekan ke depan, tergantung proses uji swab di labkes provinsi.
"Kami akan menunggu hasil swab untuk memastikan pasien positif atau negatif. Dikhawatirkan kasusnya sama dengan pasien Cijati yang setelah di-swab ternyata positif meskipun tak punya riwayat kontak dengan pasien positif ataupun perjalanan dari zona merah," tuturnya.
Yusman menambahkan, dengan meninggalnya PDP tersebut, jumlah PDP meninggal di Cianjur menjadi 8 orang dari 40 pasien dalam pengawasan.
Untuk pasien positif terdapat tiga kasus, dua diantaranya positif aktif dan satu pasien positif meninggal. Sedangkan pasien ODP saat ini mencapai 697 orang.
COVID-19 Diprediksi Mereda Bulan Juni, Apa Kata Dokter di Lapangan?: