Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan adanya seorang perawat Puskesmas Cisurupan yang positif Corona.
"Ada penambahan lagi satu pasien positif Corona. Hasil swab test. Tenaga medis," kata Helmi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/4) malam.
Helmi menjelaskan, tenaga medis tersebut diketahui positif Corona setelah Pemkab Garut melakukan tracing pasca adanya seorang PDP kabur dari rumah sakit yang belakangan diketahui positif Corona. Pasien yang kabur itu kini sudah meninggal dunia.
"Jadi ini kelanjutan pemeriksaan yah, pasca hasil labolatorium, swab test, terhadap pasien yang Cigedug. Mungkin (tertular dari pasien positif asal Cigedug). Tapi mungkin juga tertular dari yang lain," katanya.
Pasien positif Corona yang kabur itu diketahui sempat berobat ke Puskesmas Cisurupan. "Kami periksa seluruh Puskesmas, ternyata karyawan Puskesmas Cisurupan ini ada yang positif," ucap Helmi menambahkan.
Helmi menambahkan, rencananya perawat tersebut akan diisolasi di RSUD dr. Slamet Garut. Perawat itu secara fisik sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun. "Ini OTG, tidak ada gejala," tutup Helmi.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Cigedug Garut geger karena ada pasien PDP yang kabur saat akan diisolasi di RSUD Slamet. Kejadian itu bermula saat pasien pulang dari Bogor ke kampungnya di Garut pada Rabu (18/3) lalu. Saat tiba di Garut pria berusia 20 tahun ini mengeluh sakit.
Dia kemudian berobat ke puskesmas di kampungnya dan langsung berada di bawah pengawasan puskesmas. Seminggu berlalu, penyakit yang diderita tak kunjung sembuh. Pasien kemudian kembali berobat ke Puskesmas.
Setelah diperiksa tim dokter, pihak puskesmas kemudian merujuk pasien untuk berobat ke RS Garut. Di rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan epidemiologi. Diketahui pasien tersebut mengalami demam, sesak nafas dan sakit tenggorokan. Ia pun harus diisolasi. Namun pasien kabur dengan pura-pura ke WC.
Singkat cerita, pasien itu jadi 'buronan' dan akhirnya berhasil ditemukan aparat gabungan di rumahnya. Pasien kemudian diisolasi lagi. Seminggu menjalani isolasi, pasien tersebut meninggal dunia.
Hari Senin (20/4) lalu, hasil swab test terhadap pasien tersebut keluar. Pemkab Garut menyatakan bahwa pasien tersebut positif Corona.
(ern/ern)