Pemkab Sleman kembali memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa SD dan SMP. Perpanjangan itu dilakukan hingga 16 Mei 2020.
"Ini sudah perpanjangan sampai nanti 16 Mei 2020," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman Arif Haryono saat dihubungi wartawan, Rabu (29/4/2020).
Arif menuturkan proses pembelajaran di rumah ini menggunakan berbagai macam metode. Sebab, belum semua wilayah di Sleman terjangkau jaringan internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan pembelajaran di rumah, pelaksanaannya dengan berbagai macam metode. Karena memang ada yang belum ter-cover internet," ucapnya.
Untuk itu, dia meminta agar setiap guru memberikan tenggang waktu dalam mengumpulkan tugas.
"Karena kan juga ada keterbatasan gadget itu satu rumah hanya dimiliki orang tua, sehingga baru bisa mengerjakan tugas waktu sore hari. Jadi kami minta untuk pengumpulan tugas bisa lebih fleksibel," ucapnya.
Arif juga menjelaskan materi pembelajaran bisa melalui tayangan di TV. Tayangan itu, kata Arif, bisa menjadi dasar bagi guru untuk memberikan penugasan kepada siswa.
Simak juga video Kak Seto: Banyak Anak Tertekan saat Belajar di Rumah:
"Kita minta sekolah untuk pembelajaran bisa melihat di TVRI. Itu kan jadwalnya sudah ada jadwalnya dan temanya, kemudian guru melakukan pemantauan itu dan kami minta bisa membuat penugasan dari itu," terang Arif.
Kebijakan belajar di rumah ini akan terus dievaluasi dan melihat kondisi di lapangan. Pihaknya juga masih harus berkoordinasi dengan provinsi.
"Nanti kan koordinasi dengan provinsi, ini juga terus dievaluasi. Kalau pemerintah kan menetapkan tanggap darurat itu sampai akhir Mei, sedangkan pembelajaran itu ada libur puasa dan Lebaran pada pertengahan Mei hingga Juni. Jadi nanti kami lihat lagi ke depan seperti apa," tutupnya.