Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Endang SA menyoroti terkait kaburnya pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (COVID-19) dari RS Bahteramas, Kendari. Endang menilai sistem pengamanan rumah sakit rujukan COVID-19 itu harus dievaluasi.
"Kejadian ini kita patut meminta kepada pihak RS Bahteramas untuk mengevaluasi standar operasi maupun prosedurnya dalam menangani pasien-pasien seperti ini. Bagaimana security-nya, keamanannya dan penjagaannya," kata Endang kepada wartawan, Rabu (29/4/2020).
Endang mengatakan para dokter dan perawat yang saat ini sudah menjadi garda terdepan harus didukung penuh dengan keamanan yang memadai. Dia pun meminta kejadian kaburnya pasien tak terulang di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Pak Direktur, jadikan ini kejadian pertama dan terakhir evaluasi SOP Anda, kalau tidak bisa, jangan paksakan bisa minta bantuan TNI atau polisi," katanya.
Endang juga meminta Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sultra memberikan perhatian serius pula terhadap kaburnya PDP tersebut.
"Mohon gugus tugas untuk diatensi hal seperti ini," pinta Endang.
Sebelumnya, seorang pasien laki-laki berinisial U (36) asal Konawe Utara melarikan diri dari Rumah Sakit Bahteramas Kendari. Berdasarkan rapid test terkait virus Corona (COVID-19), pasien tersebut dinyatakan positif.
U kemudian dijemput langsung oleh Bupati Konawe Utara, Rukhsamin. Penjemputan dilakukan di kebun milik U yang berada di Konut.
"Dia datang ke sini untuk mengamankan dirinya karena menurut informasi tadi, ketika saya tanya, di sana dia akan digabung dengan pasien positif padahal dia belum tentu positif itu yang ada dalam pemikirannya, sehingga dia datang di kebunnya," beber Rukhsamin, Selasa (28/4).
(mae/mae)