Djauhari mengatakan tiap negara memiliki tatanan masyarakat dan orientasi langkah kebijakan yang akan berbeda pula "Mereka seperti diketahui bangun rumah sakit darurat. Lalu COVID-19 menjadi prioritas nasional dan presiden kemudian membentuk tim pengendalian Corona. Saya pikir sama seperti apa yang dilakukan pemerintah kita," ujar Djauhari dalam diskusi virtual, Selasa (28/4/2020).
"Satu yang mungkin perlu kami sampaikan jangan bandingkan Indonesia dengan negara-negara lain karena Indonesia kondisinya beda, tatanan masyarakatnya juga beda. Keputusan pemerintah sudah keputusan yang tepat tinggal kita semua melaksanakan secara disiplin. Kalau ini dilakukan secara bersama-sama maka rantai penyebaran itu bisa kita tutup dan kurvanya bisa landai lagi," ucap Djauhari.
Dikesempatan yang sama, Djauhari menyampaikan terkait perkembangan virus Corona di China. Dia mengatakan kasus Corona di China turun drastis.
"Mengenai kondisi hari ini, per hari ini total kumulatif yang terjangkit virus Corona di Tiongkok sejak awal sampai saat ini ada 84.367 kasus. Lalu yang meninggal itu 4.465 dan yang recover itu 78.667 kasus. Saat ini yang confirmed tinggal 1.057 kasus," kata Djauhari.
Djauhari mengatakan ketika virus Corona menyerang Tiongkok bulan Desember lalu, ada sekitar 15.000 WNI yang menetap di Tiongkok. Saat Ini, dia menyebutkan jumlah WNI yang menetap di Tiongkok berkisar 1.700 orang. Menurutnya, kondisi WNI tersebut dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjangkit virus Corona.
"Saat ini (WNI) tinggal 1.700 yang ada di China dan kita komunikasi terus bersama mereka. Sampai saat ini dan mudah-mudahan mereka belum dan tidak terkena virus Corona ya," sambungnya.
Djauhari menyebutkan ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah China dalam menangani virus Corona. Dia menyebutkan salah satu langkah tersebut dalam respon cepat pemerintah pusat lewat Presiden Xi Jinping adalah dengan menerapkan kebijakan lockdown di kota Wuhan.
Selama masa lockdown tersebut, konsentrasi penanganan medis difokuskan kepada kota tersebut yang menjadi episentrum awal penyebaran virus. Lebih lanjut, Djauhari juga mengatakan pemerintah China menjamin kebutuhan pokok warga Wuhan selama masa lockdown berlangsung.
"Tapi untuk logistik dipenuhi semua oleh pemerintah sentral dan pemerintah provinsi yang menopang. Lalu mobilisasi massa dalam konteks tenaga medis konsentrasi menyelesaikan masalah di provinsi Hubei itu ya di kota Wuhan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Djauhari mengatakan penanganan virus Corona yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini juga bisa dikatakan menyerupai apa yang telah dilakukan oleh pemerintah China. Hal itu bisa dilihat dengan dibangunnya rumah sakit darurat khusus penanganan virus Corona di Indonesia, persis apa yang telah dilakukan oleh pemerintah China. (isa/isa)