Polisi berhasil menangkap empat gadis pelaku dugaan pembunuhan seorang sopir taksi online. Dua dari pelaku utama ternyata masih di bawah umur.
Keempat pelaku tersebut adalah IK (15), RM (18), RK (20), dan SL (19). Seperti rilis yang diterima detikcom (27/4/2020), dua orang menjadi pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini, yaitu IK dan RM.
Mereka berdua diduga berniat merencanakan pembunuhan terhadap korban, Samiyo Basuki Riyanto (60), pensiunan PNS asal Bekasi yang bekerja sebagai driver taksi online. Motifnya adalah tidak dapat membayar uang ongkos perjalanan Bekasi-Pangalengan yang telah dijanjikan sebesar Rp 1,7 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang menarik adalah pelaku utamanya Saudara IK masih di bawah umur, sehingga tidak bisa kami tunjukkan," kata Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, Senin (27/4).
Sebelumnya, IK dan SL memesan mobil kepada Samiyo secara offline dengan tujuan Pangalengan. Sebelum menuju Bandung, mereka menjemput RK di daerah Jonggol, Kabupaten Bekasi.
Kemudian masuk Tol Cipularang dan keluar di Pintu Tol Soreang. RM sudah menunggu di sana. Ia merupakan warga asal Pangalengan.
Mereka berempat sudah lengkap, lalu tancap gas menuju lokasi yang dituju, Pangalengan. Belum sampai di lokasi yang dituju, IK dan RM bersepakat untuk menghabisi sang sopir.
Saat mobil berhenti tidak jauh dari TKP, IK dan RM membunuh korban. IK menggunakan kunci inggris. Ia memukul kepala korban sebanyak delapan kali.
RM pun ikut membantu, ia membekap dan mencekik korban dari belakang. Hingga akhirnya korban tewas dengan luka robek dan lebam di sekujur tubuhnya.
"Dipukul kepalanya, kemudian sedikit goyang, kemudian dipukul lagi sebanyak delapan kali hingga akhirnya meninggal. Kemudian jenazahnya ditinggalkan di lokasi penemuannya," pungkasnya.
RK ikut membantu membawa jasad korban ke tepi jurang. Dan SL menyembunyikan barang bukti, seperti kunci mobil, kartu-kartu milik korban, kunci inggris, serta pakaian pelaku dan korban.
(mud/mud)