Jejak Politik Bupati Klaten yang Jadi Trending Topic Gegara Hand Sanitizer

Jejak Politik Bupati Klaten yang Jadi Trending Topic Gegara Hand Sanitizer

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 17:05 WIB
Bupati Klaten, Sri Mulyani di SMKN 3 Klaten, Selasa (28/4/2020).
Foto: Bupati Klaten, Sri Mulyani di SMKN 3 Klaten, Selasa (28/4/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Bupati Klaten, Sri Mulyani mencuri perhatian setelah info soal hand sanitizer berstiker foto dirinya viral di media sosial. Sri Mulyani merupakan politikus PDIP yang juga menjadi bakal calon Bupati Klaten di Pilkada 2020.

Lalu, seperti apa perjalanan politik Sri Mulyani selama ini?

Sri Mulyani digadang bakal melaju di Pilkada Klaten 2020 bersama Aris Prabowo. Menurut catatan detikcom, orang nomor satu di PDIP Klaten ini sudah dikenal lama karena dia merupakan istri Bupati Klaten dua periode yakni Surnarna. Sunarna menjabat sebagai Bupati Klaten pada periode 2005-2010 dan 2010-2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Sunarna tidak lagi menjadi Bupati Klaten pada Pilkada 2015, Sri Hartini yang semula menjadi wakil bupati kembali maju dengan menggandeng istri Sunarna, Sri Mulyani. Saat itu, duo Sri yaitu Sri Hartini sebagai calon bupati dan Sri Mulyani sebagai calon wakil bupati.

Pasangan Hartini-Mulyani menang di Pilkada 2015 dan dilantik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai Bupati dan wakil Bupati Klaten 2015-2021. Namun belum genap setahun setelah dilantik pada 17 Februari 2016, peristiwa menggemparkan terjadi di Klaten.

ADVERTISEMENT

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Sri Hartini akhir bulan Desember 2016. Dalam penangkapan kasus jual beli jabatan itu, KPK menyita uang tunai miliaran.

Setelah Sri Hartini masuk bui, Mulyani ditunjuk menjadi Plt Bupati Klaten dan dilantik menjadi Bupati Klaten tanggal 27 November 2017.

Mulyani kemudian resmi menjadi Bupati Klaten untuk periode 2017-2021. Dalam masa kepemimpinan Mulyani, kursi wakil bupati dibiarkan kosong tak terisi.

Sejak menjabat Bupati 2017, kebijakannya relatif tidak memunculkan banyak kontroversi. Program sambang warga yang jadi agenda rutin bupati, tidak lebih meneruskan program Tilik Desa yang dirintis sang suami, Sunarna.

Kebijakan 'bagi- bagi' yang cukup menjadi sorotan masyarakat adalah saat pembagian sepeda motor matik NMAX ke 401 desa/kalurahan dan 26 kasi ketertiban. Sepeda motor berwarna merah itu dibeli dengan APBD sebesar Rp 11 miliar dan diserahkan tanggal 26 November 2019.

"Semua kades dan kasi saya berharap dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya tanpa membedakan masyarakat," pesan Mulyani saat itu.

Di tengah memimpin Klaten, karir politik Mulyani juga moncer seperti sang suami. Mulyani menggantikan suaminya, Sunarna menjadi Ketua DPC PDIP Klaten pada Juli 2019.

Kini, kegiatan 'berbagi' benar-benar membuatnya kembali tenar. Kali ini dia jadi sorotan gegara bagi-bagi hand sanitizer bantuan Kemensos yang berstiker wajahnya.

Kejadian itu heboh di media sosial, terutama Twitter setelah diunggah akun mantan pimpinan KPK, Laode M Syarif. Bupati Klaten bahkan sempat memuncaki trending topic Twitter Indonesia, kemarin. Saat ditanya soal stiker fotonya di botol hand sanitizer, Sri Mulyani mengaku ada kekeliruan.

"Itu hanya kekeliruan di lapangan dan sudah kami klarifikasi. Tidak ada maksud menumpangi untuk kepentingan pribadi," kata Sri Mulyani kepada wartawan saat meninjau SMKN 3 Klaten yang dijadikan lokasi karantina, Selasa (28/4/2020).

Sebelumnya, melalui akun Twitter @YaniSunarno, Sri Mulyani telah meminta maaf. Akun yang selama ini dikenal masyarakat sebagai akun Sri Mulyani itu menulis beberapa kalimat.

Dari penelusuran detikcom, memang ada posting-an pukul 14.27 WIB tanggal 27 April 2020. Ada tiga kalimat cuitan dari akun tersebut.

"Kpd seluruh netizen saya sampaikan terima kasih atas saran, kritik dan masukannya. Berkaitan dgn hand sanitizer bantuan kpd masyarakat, saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan yg terjadi di teknis lapangan."

Satu menit kemudian, kalimat dilanjutkan, "tidak ada maksud menumpangi atau mengambil keuntungan pribadi, karena selain mendapat bantuan dr Kemensos, saya jg membuat bantuan handsanitizer sendiri yg memang ada stiker dr saya. Sedangkan bantuan sembako yg saya serahkan di kantor DPC adalah dana pribadi saya selaku ketua DPC PDIP kab klaten."

Kabag Humas Pemkab Klaten, Wahyudi Martono saat dimintai konfirmasi tentang pernyataan akun Twitter tersebut membenarkan itu adalah akun milik Bupati Klaten Sri Mulyani.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo juga telah angkat bicara dan berkomunikasi dengan Sri Mulyani terkait hal ini. Sempat menegur lewat cuitan di Twitter, Ganjar lalu mengungkap Sri Mulyani sudah meminta maaf.

"Sudah bicara dengan bupati dan minta maaf. Dan awalnya menurut Bu Bupati ada bantuan dari Bupati begitu di-blending ada penempelan stiker. Yang nempel ini mungkin pendukung atau bukan pendukung, tapi kan faktanya seperti itu," kata Ganjar usai bertemu buruh di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, siang tadi.

Menurutnya, Bupati Klaten Sri Mulyani sudah legawa dan meminta maaf soal itu. Ganjar kemudian mengimbau agar bantuan-bantuan tidak perlu diberi label.

Halaman 2 dari 3
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads