.webp)
Eep Sujana (50) menjadi korban kebrutalan M Jemmi alias Tomy (29). Eep tewas terikat pada sebuah bandul besi di aliran Sungai Citarum, Curug Jompong, Kabupaten Bandung. Ada luka tembak di kepalanya.
Nyawa warga Kampung Bukit Indah Kahuripan, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, itu dihabisi Tomy dengan cara ditembak pada bagian kepala sebanyak dua kali di Tol Soroja, Kabupaten Bandung. Setelah tak bernyawa, tubuh Eep kemudian dibawa ke gudang tempat tinggal Tomy.
Di situ, Tomy mengikat tubuh Eep dengan kawat dan tali tambang, lalu diberi pemberat berupa bandul besi sebelum dibuang ke Sungai Citarum. Jasad Eep ditemukan warga di pinggir bantaran Sungai Citarum atau tepatnya Curug Jompong, Kabupaten Bandung Barat, 10 April 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ini dihabisi dengan cara ditembak pada bagian kepala sebanyak dua kali, lalu satu tembakan lagi meleset dan mengarah ke kaca mobil. Jadi pelaku menembak sebanyak tiga kali. Setelah itu, mayatnya dibuang ke Sungai Citarum. Ditemukan saat tubuhnya mengambang," kata Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (28/4/2020).
 Barang bukti yang disita polisi. (Whisnu Pradana/detikcom) |
Simak juga video 10 Orang Tewas dalam Penembakan Brutal di Kanada:
Motif yang mendasari Tomy menghabisi nyawa Eep adalah utang Rp 170 juta. Tomy membeli mobil dari Eep, tetapi mobil tersebut ditarik leasing saat tengah digunakan karena menunggak cicilan.
"Pelaku merasa tertipu. Kemudian dia minta uangnya yang Rp 170 juta dikembalikan, tapi korban menolak. Dia sudah bolak-balik menagih ke korban selama satu tahun, tapi tidak dibayar juga. Akhirnya pelaku ini habis kesabarannya dan memilih membunuh korban," tutur Yohannes.
Saat menjemput dan mengeksekusi Eep menggunakan senjata api rakitan jenis revolver, Tomy mengajak dua orang temannya. Namun kedua temannya itu kabur setelah mengetahui Tomy menembak mati Eep.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan terhadap dua orang temannya. Mereka tidak terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut. Mereka hanya berperan sebagai saksi," ucap Yohannes.
 Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki (tengah) saat ekspose kasus penembakan dan pembunuhan. (Whisnu Pradana/detikcom) |
