Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menggelar rapid diagnostic test (RDT) virus Corona (COVID-19) massal. Sasarannya adalah kelompok masyarakat yang kerap bersinggungan langsung dengan kasus Corona.
"Dua hari pertama ini rapid test kami prioritaskan untuk anggota BPBD, PMI, kepolisian, ASN tingkat kecamatan, dan wartawan," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja di kantornya, Selasa (28/4/2020).
Agus menjelaskan rapid test ini dilakukan untuk memperluas jangkauan diagnosis dan sesegera mungkin memutus rantai penyebaran virus Corona di Bantul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara teknis, Budi menyebut para peserta rapid test nanti akan menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali untuk memastikan tertular Corona atau tidak. Pemeriksaan kedua akan dilakukan 10 hari setelah rapid test pertama.
"Kalau ada yang terpapar nanti kami lakukan karantina di RS Darurat Bambanglipuro," ucapnya.
![]() |
Rapid test massal ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Dalam sehari, kata Agus, pihaknya akan menyasar sekitar 200 orang.
"Hari ini sampai tiga hari ke depan kita lakukan rapid test massal di halaman Dinkes," kata Agus.
Agus menambahkan, rapid test massal ini tidak menggunakan RDT bantuan dari Pemda DIY. Hal itu karena RDT bantuan dari Pemda DIY telah didistribusikan ke 17 puskesmas yang ada di Bantul.
![]() |
Karena itu, pihaknya melakukan pengadaan 1.200 RDT secara mandiri. Pada Senin (27/4), alat tersebut tiba di Bantul.
"Tujuannya adalah meningkatkan coverage kita terhadap screening paparan COVID-19. Kita berharap jangkauan semakin luas, masyarakat yang terpapar segera dapat teridentifikasi secara keseluruhan dan segera dilakukan isolasi sehingga tidak menularkan ke masyarakat lain," ucapnya.
Mengenal Kit Reagen Tes Corona yang Stoknya Sering Habis di Lab:
(rih/sip)