'Robin Hood' Kendalikan Bisnis di Kampung Narkoba ala Kolombia dari Lapas

'Robin Hood' Kendalikan Bisnis di Kampung Narkoba ala Kolombia dari Lapas

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 12:27 WIB
Denah kampung narkoba di Kalteng yang digerebek Polresta Palangka Raya (dok. Istimewa)
Polresta PalangkaΒ Raya menggerebek kampung narkoba di daerah Puntun, Pahundutan. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Perlahan, sosok di balik berdirinya kampung narkoba ala markas kartel narkoba Kolombia mulai terkuak. Nama Salihin alias Saleh disebut-sebut sebagai aparat penegak hukum.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Heru Winarko, mengatakan Saleh mengendalikan kampung narkoba yang berada di daerah Puntun, Pahundutan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), dari balik lembaga pemasyarakatan (lapas).

BNN bersama Polda Kalteng pernah mengembangkan kasus narkoba di Palangka Raya. Istri Saleh ditangkap aparat BNN dan Polda Kalteng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu memang awalnya kerja sama dengan BNN ya, Polda Kalteng 2 bulan lalu kita kembangkan. Itu kan di situ ada bandarnya bernama Saleh yang sekarang di lapas. Dalam kerja sama itu kita dapat istrinya Saleh. Lalu rupanya tetap mereka (kendalikan) dari dalam lapas masih bisa mengendalikan. Sehingga dari polres (melakukan) penggerebekan," kata Komjen Heru saat dihubungi detikcom, Selasa (28/4/2020).

Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Heru Winarko (Agung Pambudhy/detikcom)

Dia mengatakan kampung narkoba Puntun sudah lama dipantau BNN. Namun, menurutnya, memberantas narkoba tidak hanya dilakukan dengan menangkap para bandar.

ADVERTISEMENT

Heru mengatakan kampung narkoba punya modus yang sama yaitu berada jauh dari perkotaan dan punya penjagaan ketat. Sebagai tindak lanjut, aparat penegak hukum akan bekerja sama dengan instansi lainnya.

"Saya kira modusnya nggak jauh beda, hampir sama di daerah seperti itu yaitu biasanya di pinggir-pinggir kampung, lalu ada yang jaga segala macam, bisa gunakan disana atau beli disana. Ini yang langsung kita lakukan tindakan-tindakan. Tentu bukan hanya dengan tindakan ditangkap, tapi bagaimana ke depannya bisa merubah mereka, itu yang kita lakukan," jelas Heru.

Melihat Kampung Narkoba ala Markas Kartel Kolombia:

"Namanya Kampung Puntun itu di Kahayan, Kalteng, dengan cara kita tangkap dulu. Baru kita lakukan penindakan baru setelah itu kita lakukan rehabilitasi, lalu ada pencegahan masuk. Jadi tidak hanya polisi, kita libatkan juga pemda, Satpol PP dan lain-lain," sambungnya.

Hal senada sebelumnya dikatakan Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri. Dia mengatakan Saleh melibatkan masyarakat dalam membangun bisnis haramnya.

Saleh berperan sebagai Robin Hood dengan mengganti akses jalan dari kayu dengan semen. Selain itu, dia juga memberi pekerjaan kepada warga di sekitar kampung narkoba.

"Di perkampungan (narkoba) sana ada 'Robin Hood'-nya, (yaitu) penjual narkoba yang sekarang ditahan (atas kasus) kepemilikan senpi ilegal," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri lewat pesan singkat, Senin (27/4).

Denah kampung narkoba di Kalteng yang digerebek Polresta Palangka RayaDenah kampung narkoba di Kalteng yang digerebek Polresta Palangka Raya. (Foto: dok. Istimewa)

Namun, saat ditangkap, tak ditemukan barang bukti pada Saleh. Meski dikenal sebagai penjual narkoba, tak ditemukan barang bukti padanya. Saleh sudah punya kaki-tangan yang menggerakkan bisnis haram narkoba. Bahkan tak ada uang di bank atas nama dirinya.

Saat ditangkap pada 2019, Saleh dihukum karena kasus kepemilikan senjata api ilegal. Bukan narkoba. Hingga akhirnya aparat menangkap istri Saleh.

"Saat Saleh berada di penjara, istrinya selang beberapa bulan kemudian ditangkap. Baru didapati ada barang bukti sabu sehingga istrinya bisa ditahan dengan perkara sabu. Sedang info yang beredar saat ini peredaran sabu dipegang oleh kerabat dari Saleh (Salihin)," ujar Dwi.

Halaman 2 dari 2
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads