Di tengah spekulasi mengenai kondisi kesehatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang memburuk, muncul sejumlah nama yang disebut-sebut mungkin menjadi penggantinya.
Pekan lalu, sebuah tim medis berangkat meninggalkan China menuju Korea Utara untuk membantu menangani Kim Jong-un.
Tim tersebut, menurut laporan kantor berita Reuters, dipimpin oleh anggota senior Departemen Urusan Luar Negeri Partai Komunis China yang selama ini menangani urusan dengan Korea Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spekulasi mengenai kesehatan Kim Jong-un muncul, setelah sebuah website berita di Seoul, Korea Selatan, melaporkan pemimpin Korea Utara tersebut menjalani operasi 12 April lalu.
Website bernama 'Daily NK' mengutip sumber di Korea Utara yang tidak disebutkan namanya.
Kim Pyong-il masih termasuk anggota keluarga Kim, karena merupakan saudara tiri dari Kim Jong-il, atau paman tiri dari Kim Jong-un.
Kehadiran sosoknya bisa saja menghambat jalan bagi Kim Yong Jong menuju puncak kekuasaan di Korea Utara
Menurut Profesor John Blaxland dari Australian National University, kemunculan Kim Pyong-il ke pentas suksesi akan menarik perhatian.
"Hal ini jelas akan merumitkan langkah Kim Yo Jong, namun mengarah pada satu hal yang sudah diperkirakan: yaitu keengganan penguasa di sana untuk meninggalkan patriarki," jelas Prof Blaxland kepada Debra Killalea dari ABC News.
Kim Pyong-il, 65 tahun, kini sudah kembali ke Korea Utara setelah lama bertugas sebagai diplomat di luar negeri.
Selain masih keluarga Kim, dia juga "diuntungkan" karena berjenis kelamin pria, di negara yang sangat kuat menganut patriarki.
Anggota keluarga lainnya
Kemudian ada sosok tante yang merupakan saudara dari Kim Jong-il, yaitu Kim Kyong Hui.
Sosoknya sangat berpengaruh ketika saudaranya masih hidup dan memimpin negara itu, namun pengaruhnya semakin menurun setelah suaminya, Jang Song Thaek dieksekusi oleh Kim Jong-un pada 2013.
Ada pula sosok Kim Jong Chol, kakak dari Kim Jong-un, yang tidak pernah menjadi bagian dari kepemimpinan partai. Dia dikenal lebih menyukai bermain musik.
Laporan dari Korsel menyebutkan Kim Jong-un memiliki tiga orang anak dari Ri Sol Ju.
Yang bungsu lahir tahun 2017, sementara yang sulung baru berusia 10 tahun.
Hal ini membuat para penerus langsung dinasti Kim memerlukan penasehat dari kalangan keluarganya atau sosok berpengaruh lainnya jika harus meneruskan kekuasaan Kim Jong-un.
Sebagai catatan, Kim Jong-il telah dipersiapkan selama 20 tahun lamanya ketika menerima kekuasaan pada 1994 ketika ayahnya Kim Il Sung meninggal dunia.
Sementara Kim Jong-un hanya memiliki waktu setahun ketika ayahnya akibat serangan jantung.
"Bila Kim Jong-un meninggal sebelum anaknya cukup dewasa untuk menggantikannya, besar kemungkinan sebuah kepemimpinan kolektif akan ditunjuk memimpin negara itu," kata pengamat Korea Utara dari Australia Leonid Petrov kepada ABC News.
Dirangkum dari berbagai sumber.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.
(ita/ita)