Beas Perelek, Tradisi Membantu Warga Lansia dan Kurang Mampu

Unak Anik Jabar

Beas Perelek, Tradisi Membantu Warga Lansia dan Kurang Mampu

Whisnu Pradana - detikNews
Selasa, 28 Apr 2020 03:49 WIB
Tradisi Beas Perelek
Pemberian bantuan beras kepada warga lansia di Bandung Barat. (Foto: Whisnu Pradana/detikcom)
Bandung Barat -

Demi membantu sesama yang sedang membutuhkan bantuan, dapat dilakukan dengan aneka cara. Termasuk memberikan bantuan berupa beras untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.

Misalnya yang dilakukan warga Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Warga mengumpulkan beas perelek atau yang berarti beras sumbangan dari setiap rumah untuk mengatasi kesulitan pangan yang dialami warga kurang mampu.

Beas perelek merupakan tradisi turun temurun masyarakat Sunda untuk mengumpulkan beras dari setiap rumah yang biasanya digunakan untuk keperluan kegiatan kemasyarakatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inisiatif warga muncul karena di desa ini masih banyak warga kurang mampu membeli beras di tengah masa pandemi Corona atau COVID-19. Ditambah lagi, beras sebagai makanan pokok sehari-hari sangat dibutuhkan warga selama bulan suci Ramadhan.

Setiap rumah warga diminta menyumbangkan segelas beras hingga terkumpul beberapa karung. Beras yang sudah terkumpul kemudian diberikan langsung pada warga yang membutuhkan.

ADVERTISEMENT

"Tradisi beas perelek adalah hasil inisiasi para pemuda dan tokoh masyarakat dan sudah berjalan selama 5 tahun pada bulan puasa. Bantuan dibagikan pada orang miskin, orang tua yang tidak memiliki penghasilan akibat COVID-19. Apalagi di saat sekarang, harga kebutuhan pokok meningkat," kata Sekretaris Kepala Desa Jayagiri Deni Iskandar, Senin (27/4).

Menurutnya, dari sekitar 20 ribu jiwa penduduk Desa Jayagiri, sekitar 50 persen tergolong masyarakat kurang mampu karena mata pencaharian warga rata-rata buruh harian lepas. "Walaupun masih banyak yang kurang mampu, tetapi solidaritas warga sangat tinggi. Mereka tidak keberatan saat diminta menyisihkan berasnya," ujar Deni.

Salah seorang warga RW 18 Desa Jayagiri, Edah (70), merasa terbantu dengan bantuan kebutuhan pokok yang diterimanya, terlebih di masa pandemi wabah COVID-19. Sejak wabah terjadi, dia mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Terima kasih banyak ibu sudah dibantu. Memang ibu susah dapat penghasilan untuk beli beras. Mudah-mudahan banyak yang membantu emak," ucap Edah saat menerima bantuan.

Tak hanya Edah, warga lansia lain, Entin (80), juga diprioritaskan mendapatkan bantuan. Entin hanya tinggal sendirian di sebuah rumah yang nyaris ambruk semenjak suaminya meninggal beberapa bulan lalu.

"Kehidupan Ibu Entin sangat mengkhawatirkan, kami sudah sering menyalurkan bantuan untuknya karena si ibu sudah tidak bisa beranjak kemana-mana," kata Ketua RT 3 RW 18, Ucun.

Ucun berharap tradisi tersebut terus dilakukan untuk membantu warga lansia dan miskin selama COVID-19 dan bulan Ramadhan. "Kita inginnya terus berjalan rutin selama wabah COVID-19 ini terjadi, dan di tengah Ramadhan ini jadi kesempatan untuk berbuat kebaikan," tutur Ucun.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads