Pemerintah terus melacak potensi penularan virus Corona di Indonesia. Per hari ini, 75 ribu spesimen lebih sudah diperiksa menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Spesimen yang sudah kita selesaikan pemeriksaan lebih dari 75 ribu spesimen. Dari 59 ribu lebih pasien dan kasus positif yang kita dapatkan adalah 9.096 orang, kemudian yang sudah sembuh menjadi 1.151 orang. Sementara yang meninggal ada 765 orang," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (27/4/2020).
Sementara itu, jumlah PDP bertambah menjadi 19.987 orang dan ODP menjadi 210.199 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kinerja kita terhadap pencatatan orang dalam pemantauan (ODP) saat ini akumulasinya adalah 210.199 orang. Sebagian besar sudah selesai dipantau. Pasien dalam pengawasan (PDP) 19.987 orang," kata Yuri.
Yuri juga menyampaikan pihaknya terus meningkatkan kapasitas dalam menangani pasien COVID-19. Tercatat saat ini sudah ada lebih dari 1.000 rumah sakit yang merawat pasien terkait COVID-19.
"Kemudian kita juga berusaha untuk selalu meningkatkan kapasitas dan kualitas rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk oleh Kemenkes, kita bersyukur bahwa saat ini sudah lebih dari 1.000 rumah sakit yang melaporkan telah merawat pasien COVID-19, baik yang statusnya konfirmasi positif maupun yang statusnya PDP," ucap Yuri.
Selanjutnya, Yuri meminta masyarakat mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terkait penanganan virus Corona (COVID-19). Yuri meminta warga tak ragu pada kebijakan pemerintah.
"Kita sama-sama mestinya tidak memiliki keraguan sedikit pun pada kebijakan-kebijakan yang diberikan pemerintah," tutur dia.
Berikut ini pernyataan lengkap yang disampaikan Achmad Yurianto:
Selamat sore saudara-saudara sekalian. Hari ini kami akan menyampaikan progress penanganan pandemi COVID-19 yang kita himpun berdasarkan laporan dari gugus tugas di daerah sampai dengan pada pukul 12.00 WIB. Seperti yang sudah kita pahami bersama bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ini ditugaskan untuk mengkoordinasikan kementerian/lembaga, dunia usaha dan seluruh potensi masyarakat baik yang ada di pusat, maupun berada di daerah melalui gugus tugas tingkat provinsi, kabupaten/kota.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bekerja berdasarkan pada 6 arahan presiden untuk membendung penyebaran COVID-19, yaitu yang pertama pengujian sampel secara masih dengan pelacakan yang agresif, diikuti isolasi yang ketat. Sampai dengan saat ini telah melakukan lebih dari 75.000 tes untuk pemeriksaan antigen berbasis pada real time PCR, sebagai hasil dari kontak tracing, pelacakan kasus kontak COVID-19. dari kasus positif yang sudah kita dapatkan sebelumnya di lebih dari 58 laboratorium. Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar setidak-tidaknya kita mampu untuk melaksanakan 10.000 tes per hari dalam konteks test PCR real time yang menggunakan swab dari hidung dan tenggorokan.
Kemudian juga dilakukan lebih dari ratusan ribu orang yang dilaksanakan tes screening melalui metode pemeriksaan serologi. Tes ini dilakukan dalam rangka untuk mengidentifikasi kemungkinan terpapar dari virus pada kelompok-kelompok kontak dekat, maupun sebagai monitoring dari petugas kesehatan yang secara langsung kontak dengan penderita COVID-19. Ini pun juga dilakukan dalam rangka untuk mengawasi secara ketat suatu daerah yang kasusnya sangat tinggi. Sehingga kita harapkan dalam waktu yang cepat kita bisa menemukan kasus positif yang berada di tengah masyarakat, kemudian mengisolasinya untuk dirawat. Ini menjadi sesuatu yang sangat penting agar sumber2 penularan yang ada di tengah masyarakat bisa kita batasi, bisa kita isolasi, sehingga kasus penularan lebih lanjut bisa kita kendalikan dengan baik
Kemudian kita juga berusaha untuk selalu meningkatkan kapasitas dan kualitas rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. Kita bersyukur bahwa saat ini sudah lebih dari 1.000 rumah sakit yang melaporkan telah merawat pasien COVID-19, baik yang statusnya confirm positif maupun yang masih dalam status PDP. 1.000 rumah sakit lebih ini merupakan gabungan baik rumah sakit pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun rumah sakit swasta, rumah sakit TNI-Polri yang terintegrasi dalam satu sistem dan di dalam koordinasi gugus tugas, baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Jumlah kapasitas tempat tidur juga sudah lebih dari 10.000 tempat tidur yang diperuntukkan untuk COVID-19 dan saat ini perkiraan masih ditempati oleh sekitar 7.000 sampai 8.000 pasien. artinya sebenarnya secara kapasitas masih sangat cukup untuk itu.
Kemudian bertahap secara infrastruktur nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen, perangkat untuk kepentingan tes. Oleh karena itu ini menjadi sesuatu yang penting dan menjadi salah satu yang menjadi prioritas pemerintah agar secara mandiri kita pun nanti menuju ke kemampuan melaksanakan produksi test kit dan reagen. Sampai dengan saat ini untuk reagen pemeriksaan PCR ke seluruh Indonesia telah terdistribusi lebih dari 436.000. Ini menjadi kunci bahwa kita bisa melaksanakan tes untuk bisa mencapai 10.000 lebih dari pemeriksaan PCR setiap hari di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, ini penting untuk kita agar testing, tracing, treatment, dan ditambah dengan triming movement ini bisa menjadi sesuatu yang konsep utuh, yang bisa kita jadikan pegangan di dalam kaitan dengan pelaksanaan penanggulangan COVID ini.
Yang kedua kita berharap layanan konsultasi medis sudah lebih banyak didorong untuk tidak menggunakan kunjungan rumah sakit, tidak bertemu secara langsung, tidak kemudian untuk memberikan ruang untuk kontak dekat dengan banyak orang di rumah sakit, sehingga kemudian kemungkinan penularan itu akan menjadi tinggi. Oleh karena itu mari kita gunakan layanan telemedicine dalam kaitan dalam melaksanakan konsultasi medis. Ada lebih dari 12 perusahaan kesehatan digital yang menjadi bagian dari telemedicine karena 12 perusahaan ini merupakan anggota dari Indonesia Telemedicine Association, serta layanan-layanan yang telah disediakan oleh BUMN dalam rangka membantu penanggulangan COVID-19. Oleh karena itu kita harapkan masyarakat tidak perlu keluar rumah, tidak perlu datang ke rumah sakit untuk sekedar berkonsultasi dengan dokter. Oleh karena itu, ini menjadi penting dan kami berterima kasih. Data yang kita dapatkan sampai dengan saat ini sudah lebih dari 300.000 masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine ini. Ini yang kita harapkan dari hari ke hari akan semakin meningkat, sehingga kita bisa lebih memudahkan di dalam kaitan dengan layanan konsultasi medis.
Kemudian yang ketiga, kita diminta untuk melaksanakan komunikasi yang efektif, detail, baik dan transparan kepada semua pihak. Ini sesuai dengan arahan presiden mengenai keterbukaan data yang diintegrasikan di gugus tugas. Tentunya diperlukan kolaborasi yang kuat baik dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah, sampai tingkat kabupaten/kota, sampai tingkat rumah sakit, sampai tingkat puskesmas dan seterusnya. Ini penting dalam kaitan dengan menentukan kebijakan-kebijakan untuk penanganan COVID-19. Tim pakar di gugus tugas saat ini telah memperkenalkan inisiatif integrasi data yang akan kita sebut sebagai satu data Bersatu Melawan COVID-19. Ini adalah platform yang kita buat dan inilah yang nanti akan menjadi acuan dalam merumuskan berbagai kebijakan dalam rangka untuk menghadapi COVID-19. Manfaat sistem yang satu ini dalam rangka melawan COVID bagi masyarakat adalah kita harus bisa memberikan jaminan keterbukaan data untuk masyarakat karena masyarakat butuh untuk mengakses data informasi yang terkait dengan COVID-19 di Indonesia. Informasi ini harus menjadi bahan agar kita menjadi lebih waspada, tetap tenang dalam menghadapi pandemi ini. Oleh karena itu juga diharapkan data ini juga menumbuhkan kesadaran untuk menjaga diri sendiri, menjaga orang lain dalam semangat kegotongroyongan yang terus menerus.
Saudara-saudara, saat ini data-data tersebut atau sebagian informasi tersebut sudah dapat anda dapatkan baik melalui akses covid19.go.id, di hotline 119, di WhatsApp COVID-19, di Halo Kemkes 1500 567 maupun di banyak aplikasi layanan online seperti yang sudah kami sebutkan di depan tadi. Di samping Televisi Republik Indonesia dan Radio Republik Indonesia, juga terus menyebarkan informasi ini dan akan direly oleh televisi dan radio swasta yang lainnya.
Saudara-saudara, di dalam kaitan dengan kepatuhan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ini, serta disiplin yang kuat, maka penegakan hukum dengan bantuan aparat negara sudah barang tentu akan semakin kita kuatkan. Satu tujuannya adalah bahwa masyarakat semakin berdisiplin. Berdisiplin untuk tidak melanggar PSBB, berdisiplin untuk tidak mudik, tidak bepergian. Karena hal inilah yang menjadi faktor-faktor penyebab penularan dan penyebarluasan penyakit ini, termasuk di antaranya dengan penegakan terkait dengan pelanggaran informasi palsu, berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan akan tetap ditindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Yang kemudian berikutnya adalah bahwa di dalam konteks untuk bisa memberikan ketenangan kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, tidak bepergian, tidak mudik, maka pemerintah harus bisa memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat kita bahwa arus logistik akan terkirim dengan lancar baik dari pusat sampai ke daerah, baik dari gudang-gudang sampai ke daerah. Menteri Pertanian dan Bulog memastikan bahwa semua kategori bahan pokok termasuk sembako saat ini aman stoknya, dan akan panen raya, dan akan tetap menjamin ketersediaan ini. Pemerintah juga membuka ruas-ruas jalan tol demi kelancaran pendistribusian logistik dari pusat sampai ke daerah.
Saudara-saudara kebijakan stimulus ekonomi telah diberikan oleh pemerintah. Kita bersama berharap dan bisa mengawasi ini betul-betul tepat sasaran dan fokus pada pemutusan rantai penularan COVID-19. Oleh karena itu, kita bersama-sama mestinya tidak memiliki keraguan sedikitpun pada kebijakan-kebijakan yang diberikan pemerintah baik terkait dengan pengurangan biaya listrik, meringankan beban UMKM, maupun dengan banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk bisa membantu masyarakat tetap bisa terjamin perputaran roda ekonominya.
Saudara-saudara, data COVID-19 yang kita dapatkan sampai dengan saat ini laboratorium yang sudah mulai operasional dan makin hari kapasitasnya makin ditingkatkan ada lebih dari 46 laboratorium. Spesimen yang sudah kita selesaikan pemeriksaan lebih dari 75.000 spesimen. Dari 59.000 lebih pasien dan kasus positif yang kita dapatkan adalah 9.096 orang, kemudian yang sudah sembuh menjadi 1.151 orang. Sementara yang meninggal ada 765 orang. Kasus meninggal ini pada kelompok usia sekitar 60 tahun, antara 41-60 tahun, dan beberapa di antaranya di atas 61 tahun ke arah 80 tahun. Faktor komorbid yang paling banyak yang pertama hipertensi, yang kedua diabet, yang ketiga jantung, yang keempat adalah penyakit paru-paru baik asma maupun penyakit paru obstruktif menahun semacam bronkitis kronis dan sebagainya. Inilah yang menjadi komorbid dan menyebabkan angka kematian kita cukup tinggi.
Saudara-saudara, sampai dengan saat ini akumulasi data ODP yang kita lakukan pemantauan sebanyak 210.199 orang, dan kasus PDP yang saat ini kita rawat dengan pengawasan adalah 19.987 orang. Seluruh provinsi telah terdampak dan 288 kabupaten/kota terdampak. Pasien sembuh terbanyak ada di Jakarta 337, dilanjutkan Jawa Timur 140, kemudian Sulawesi Selatan 106, Jawa Barat 96, Jawa Tengah 88. Dan dari seluruh provinsi menjadi 1.151. Kalau kita perhatikan penambahan kasus adalah sebagai berikut pada periode ini, sampai pukul 12.00 WIB, terkonfirmasi kasus positif baru sebanyak 214 orang sehingga totalnya menjadi 9.096 orang. Kasus sembuh ada 44 orang sehingga total sembuh menjadi 1.151, kasus meninggal bertambah 22 orang sehingga menjadi 765 orang.
Saudara-saudara, gambaran-gambaran di atas menunjukkan proses penularan masih terus terjadi. Oleh karena itu mari berpartisipasi secara aktif dalam penanganan COVID-19 dengan cara memutus penularan COVID-19 itu. Tidak henti-hentinya kami mengingatkan cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air yang mengalir. Setiap kali keluar rumah pakai masker kemudian hindari kerumunan. Jaga jarak fisik kita dari orang lain setidak-tidaknya antara 1 sampai 2 meter. Tetap produktif di rumah, tidak keluar rumah, tidak melakukan perjalanan, tidak mudik. Keberhasilan ini akan sangat menentukan beban perawatan kita, karena semakin banyak yang sakit, semakin berat beban perawatan rumah sakit dan ini berarti juga semakin berat kita menurunkan jumlah kematian. Oleh karena itu mari komitmen kita sama-sama kita bangun dan kita selalu segarkan. Bertekad kita untuk menjadi teladan dalam menyelamatkan keluarga kita, menyelamatkan lingkungan kita, menyelamatkan bangsa kita.
Saudara-saudara insyaallah kita pasti mampu melaksanakan ini. Kita pasti bisa. Sekian, terima kasih, selamat sore.