Pemerintah mengevaluasi pelaksanaan physical distancing atau jaga jarak hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam hal memutus rantai penularan virus Corona (COVID-19). Masih adanya warga yang berkerumun disorot pemerintah.
"Hasil evaluasi presiden tentang masih adanya hal yang belum maksimal dalam menjalankan protokol kesehatan, social distancing dan physical distancing, termasuk PSBB, yang masih adanya kegiatan untuk kumpul-kumpul," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo dalam video conference seusai rapat terbatas, yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Kabinet (Setkab), Senin (27/4/2020).
Doni mengajak partisipasi aktif masyarakat untuk betul-betul memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Doni mengatakan potensi tertularnya virus Corona jika antar-warga tidak saling mengindahkan imbauan jaga jarak.
"Janganlah biarkan masyarakat kita berada pada satu titik di mana satu sama lainnya masih berdekatan karena potensinya akan bisa menimbulkan seseorang itu terpapar, terinfeksi, lantas mengalami sakit ringan-sedang dan akhirnya kritis dan hal ini menimbulkan kematian," jelas Doni.
Dalam upaya memberantas COVID-19, Doni mengajak semua komponen masyarakat terlibat. Doni menegaskan tidak mungkin pemerintah bekerja sendirian tanpa dukungan dari masyarakat.
"Tidak mungkin pemerintah kerja keras tanpa didukung. Kami ajak dan imbau kepada seluruh pimpinan, tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, seluruhnya agar betul-betul peduli dengan keselamatan masyarakat kita. Jangan anggap sepele, jangan anggap enteng wabah ini," kata Doni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evaluasi PSBB, Ini Perintah Jokowi ke Semua Daerah:
(dkp/dhn)