.webp)
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Deden Nasihin mengatakan, sudah adanya paramedis yang terindikasi terpapar COVID-19 menjadi cerminan jika Pemkab abai terhadap tenaga medis.
"Jika memang diperhatikan dan dilengkapi dengan APD yang sesuai untuk setiap layanan kesehatan, maka tidak ada tenaga medis yang terpapar," kata Deden saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (26/4/2020).
Menurutnya, meski baru ada yang terindikasi positif berdasarkan rapid test, tetapi Pemerintah Kabupaten Cianjur diharapkan segera bertindak dan mengambil langkah serius untuk perlindungan terhadap paramedis.
"Sediakan APD yang layak dan lengkap, jangan sampai nanti malah di rumah sakit yang banyak terpapar karena minumnya APD dari petugas medisnya," tegas Deden.
Menurutnya, persiapan juga dilakukan jika ke depannya jumlah pasien positif di Cianjur terus bertambah. Dengan begitu, paramedis bisa lebih aman, dan tidak terpapar saat menangani pasien.
"Yang harus dipikirkan ketika jumlah pasien bertambah, sedangkan baru ada satu saja sudah banyak tenaga medis yang berisiko tinggi dan beberapa diantaranya terindikasi positif berdasarkan rapid test," tuturnya.
"Kami harap ada keseriusan, anggaran yang dialihkan untuk penanganan medis, sebagian besarnya untuk APD demi melindungi mereka yang ada di garda terdepan penanganan COVID-19," ujar Deden menambahkan.
Sekadar diketahui, seorang tenaga medis di Cianjur terindikasi positif COVID-19 berdasarkan rapid tes. Saat ini tenaga medis tersebut dirawat di ruang isolasi RSUD Sayang, sambil menunggu hasil swab test.
Tenaga medis tersebut merupakan satu dari 54 para medis yang pernah berkontak dengan pasien positif di Cianjur.
(mso/mso)
