Camat Pulo Gadung Jelaskan soal Viral Remaja Rusak Pagar Warga Saat Sahur

Camat Pulo Gadung Jelaskan soal Viral Remaja Rusak Pagar Warga Saat Sahur

Wilda Hidayatun Nufus - detikNews
Minggu, 26 Apr 2020 18:40 WIB
pemuda melempar Batu pada musuhnya
Ilustrasi perusakan (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Video sekelompok remaja merusak pagar rumah warga di Pulo Gadung, Jakarta Timur, saat sahur beredar di media sosial. Camat Pulo Gadung Bambang Pangestu mengungkapkan perusakan itu terjadi pada Jumat (25/4) dini hari.

Peristiwa bermula dari cuitan pemilik rumah mengenai kegiatan salat Tarawih di Masjid Al Wasthiyah, Jati, Pulo Gadung. Bambang mengatakan pemilik rumah melaporkan kegiatan ibadah di masjid itu kepada Gubernur DKI Jakarta melalui Twitter.

"Kejadiannya Jumat ya di RW 03 Kelurahan Jati, Pulo Gadung, hari pertama puasa, jadi informasi yang didapat itu katanya dilaporkan bahwa Masjid Al Wasthiyah itu mengadakan salat Tarawih," kata Bambang saat dihubungi, Minggu (26/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masjid masih melaksanakan Tarawih, sementara dalam PSBB diimbau masjid tidak melakukan aktivitas di masjid. Twitter-nya ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," imbuhnya.

Bambang mengungkapkan pemilik rumah, H Muhammad Aseli, mengunggah video salat Tarawih di masjid dan mencuit dengan akun Twitter anaknya, Abror. Cuitan itu pun memicu emosi remaja sekitar.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya sih dengan tokoh-tokoh itu nggak ada masalah, cuma anak-anak aja itu, anak-anak biasa kalau sahur sering bangunin itu, karena ada Twitter itu akhirnya seperti itu anak-anak melakukan kenakalan begitu. Pukul jam 3-an jam sahur," jelas Bambang.

Kendati demikian, Bambang mengatakan peristiwa itu sudah diselesaikan dengan damai. Lurah hingga tokoh masyarakat telah melakukan mediasi perihal tindakan remaja-remaja tersebut.

"Kami kemarin malam jam satu, lurah, kepala seksi pemerintahan, bhabinkamtibmas , RW tokoh masyarakat sudah bermediasi. Intinya, kejadian itu tidak akan terulang lagilah, kalau misalkan terulang kita tindak sesuai dengan perbuatan kalau melanggar hukum nanti aparat kepolisian ya yang bertindak. Sudah berdamai, sudah kita mediasi udah selesai secara kekeluargaan. Dari RW menjamin untuk tidak mengulangi kejadian ini," paparnya.

Lebih lanjut, Bambang mengaku sudah sejak awal melarang kegiatan salat berjemaah di masjid saat pandemi virus Corona ini. Namun, imbauan itu kerap diabaikan.

"Kita sudah mengimbau dari awal untuk tidak melakukan sholat Tarawih itu, nanti kita dimonitor lagi. Karena kadang-kadang begini, di beberapa masjid itu ada yang pengurus DKM-nya tidak tahu kalau misalkan dilakukan salat Tarawih. Kita sudah imbau tiba-tiba masyarakat datang bilangnya mau salat Isya, tahu-tahu salat Tarawih," tutur Bambang.

Sebelumnya, sebuah video sekelompok remaja merusak pagar rumah warga di Pulo Gadung beredar di media sosial. Dalam video itu, tampak beberapa pemuda menendang-nendang dan menarik-narik pagar berulang kali. Pot tanaman di depan rumah tampak dirusak.

Mereka juga terlihat melempar benda-benda ke dalam rumah. Suara tabuhan dan nyanyian membangunkan sahur terdengar keras dalam video. Tampak sejumlah anak juga mengarahkan Toa ke dalam rumah.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads