Jumlah pemudik yang masuk ke Kabupaten Gunungkidul terus bertambah. Karena itu, polisi melakukan penyekatan arus mudik di 7 titik, semua itu untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro menjelaskan para akhir Maret hingga Sabtu (25/4) pihaknya mencatat ada 10.381 orang pendatang yang masuk ke Gunungkidul. Sedangkan hingga hari ini, telah tembus 11 ribu pendatang.
"Untuk data sementara sampai hari ini tercatat ada 11.028 pendatang yang masuk ke Gunungkidul," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (26/4/2020).
Mayoritas pendatang tersebut, kata Kelik, berasal dari Jakarta. Tak hanya itu, beberapa pendatang juga ada yang berasal dari luar negeri. "Kalau yang dari DKI Jakarta ada 2.631 orang, dari Jawa Barat 1.842 orang, dari Jawa Tengah 1.828, dari Jawa Timur 510, luar Jawa 637 dan dari luar negeri ada 110 orang," ucap Kelik.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Enny Nur Widiastuti mengatakan, bahwa melonjaknya jumlah pendatang membuat polisi mendirikan 7 posko untuk penyekatan sejakSabtu (25/4) kemarin. Selain itu, pendirian posko juga dapam rangka operasi Ketupat Progo tahun 2020.
"Untuk 7 posko itu masing-masing ada di Kecamatan Patuk, Playen, Panggang, Rongkop, Ponjong, Semin dan pertigaan Kecamatan Ngawen," ucap Enny.
Guna mendukung posko tersebut sebanyak 445 personel polisi telah disiapkan untuk melakukan pengaman. Tak hanya itu, terdapat pula 42 personel dari TNI, 42 personel dari Satpol PP 42, serta Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan masing-masing menurunkan 21 personel.
"Jadi semua kendaraan dari luar kota akan dicek, kemudian akan dilakukan juga langkah persuasif agar mereka (pendatang) kembali ke daerah asal mereka," katanya.
Dari hasil pemeriksaan hari ini, lanjut Enny, memang belum ada kendaraan asal luar kota yang diharuskan putar balik. Menurutnya, saat ini petugas gabungan masih berjaga di 7 titik tersebut selama 24 jam.
"Kalau sampai siang tadi masih nihil (belum ada pendatang yang putar balik)," ujar Enny.