Terus Berupaya Menyemai Budaya Literasi di Tengah Pandemi Corona

Terus Berupaya Menyemai Budaya Literasi di Tengah Pandemi Corona

Febrian Chandra - detikNews
Minggu, 26 Apr 2020 04:56 WIB
Aktivitas Komunitas Cethik Geni Blora sebelum terjadi pandemi Corona
Aktivitas Komunitas Cethik Geni Blora sebelum terjadi pandemi Corona. (Foto: Febrian Chandra/detikcom)
Blora -

Omah Bucu, rumah kayu joglo tua pusat aktivitas taman baca dan budaya komunitas Cethik Geni di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, nampak sepi Tidak seperti biasanya yang ramai suara celoteh bocah mengeja membaca buku.

Tentu pemandangan itu terjadi semenjak wabah virus Corona atau COVID-19 melanda. Sebelum ada wabah tempat itu ramai dipadati anak-anak dan ibu-ibu.

"Sebelum ada pagebluk (pandemi), tempat ini ramai suara anak-anak yang membaca buku, belajar menari, membuat karya gambar atau kesenian lainnya," kata Rita Octaviana (47), pendiri dan penggagas gerakan literasi Cethik Geni, Sabtu (25/04).

Rita mengatakan, meski tidak ada aktivitas di Omah Bucu, kegiatan literasi terus berjalan. Caranya, dengan membuat simpul-simpul atau pos di beberapa titik. Seperti di desa Jipang ada simpul Yudan, di desa Kapuan ada simpul Kapuan Tengah dan di desa Cabean ada simpul garas.

"Setiap simpul ada relawan yang aktif seminggu sekali mengantarkan buku untuk ditukar. Dengan begitu anak-anak tidak perlu jauh-jauh datang ke ke sini. Apalagi kondisi wabah seperti ini," terangnya.

Dalam kondisi seperti sekarang, cara seperti itu lebih tepat karena ada larangan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas berkerumun. "Ada ide mahasiswa yang magang di tempat kita yakni membuat video pembelajaran jarak jauh. Tapi cara ini masih dalam proses pengerjaan," tuturnya.

Komunitas Cethik Geni berdiri sejak 1 Januari 2018. Sudah ada puluhan anak dan ibu yang aktif tergabung dalam kegiatan literasi ini. Pada awal-awal berdirinya Cethik Geni, Rita merasa kesulitan menggiatkan minat baca pada anak-anak.

"Awal-awal berdiri kita dipandang aneh oleh masyarakat, kok ada kegiatan mengajak anak membaca," terangnya.

Aktivitas Komunitas Cethik Geni Blora sebelum terjadi pandemi CoronaAktivitas Komunitas Cethik Geni Blora sebelum terjadi pandemi Corona (Foto: Febrian Chandra/detikcom)

Usaha mulai dari door to door mulai dilakukan untuk membujuk ibu-ibu agar anaknya terlibat dalam kegiatan ini. Menurutnya, tidak mungkin menggiatkan anak-anak tanpa melibatkan ibu-ibu. Padahal ibu ini adalah motivator terdekat bagi anak-anak.

"Akhirnya kegiatan ini tidak sekedar giat literasi bagi anak. Namun ibu-ibunya juga kita bekali kegiatan untuk mengasah keterampilan," tuturnya.

Ada cerita menarik di balik berdirinya komunitas Cethik Geni, dari rasa keprihatinan terhadap rendahnya minat baca masyarakat indonesia pada umumnya dan Blora pada khususnya. Juga terdapat cita-cita untuk kembali menggugah bahwa dulu Kabupaten Blora sempat menjadi salah satu pusat literasi di Nusantara.

"Saya berfikir, di awal-awal abad Kabupaten Blora menjadi salah satu pusat literasi di Indonesia. Banyak tokoh terlahir di sini seperti Tirto Adhie Soerjo (TAS) bapak pers nasional, Pramoedya Ananta Toer. Nah, kami ingin menggugah semangat anak-anak agar mempunyai jiwa juang, jiwa tangguh, berwawasan luas seperti mereka dan pada akhirnya memiliki daya saing," kata Rita.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads