Pemkot Parepare sudah mengeluarkan maklumat untuk mencegah penyebaran Corona (COVID-19) yang salah satunya meminta warga salat Tarawih di rumah masing-masing. Namun beberapa masjid di Parepare masih menggelar Tarawih berjemaah.
Salah satunya di Masjid Al-Manar, Kelurahan Ujung Bulu, Kota Parepare. Masih banyak warga berdatangan untuk Tarawih berjemaah.
Tim Penanganan COVID-19 dari Pemkot Parepare yang terdiri dari Satpol PP, TNI-Polri, serta MUI hadir di lokasi untuk mengimbau warga beribadah di rumah. Namun para jemaah yang datang mengacuhkan tim Penanganan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jemaah laki-laki dan perempuan bahkan nekat melompati pagar saat pengurus masjid memutuskan untuk menutup pintu masuk lantaran semakin banyaknya jemaah yang berdatangan. Sempat terjadi ketegangan antara Tim Penanganan COVID-19 dengan para jemaah masjid.
Wakil Ketua Pembangunan Masjid Al-Manar, Muslim Muis, mengaku pihaknya tidak berdaya dengan dorongan jemaah yang ingin tetap melaksanakan salat tarawih. Oleh karena itu, pihaknya tetap menggelar salat Tarawih dengan mengikuti protap kesehatan.
![]() |
"Ini karena desakan dari jamaah jadi kalau ada Bapak-bapak yang melarang mereka datang, berarti lepas tanggung jawab kami. Dan kami sama sekali takut melarang mereka, karena kami jadi sasaran," ujarnya.
"Anjuran MUI Pusat kan daerah terkendali, makanya kami menyiapkan sarana bilik disinfektan, ada pengukur suhu, yang di atas 37 derajat (celcius) kami tidak izinkan masuk. Jamaah juga diwajibkan pakai maker dan bawa sajadah sendiri," imbuhnya.
Sekretaris MUI Kota Parepare, Muhammad Idris Usman, menjelaskan pihaknya tidak akan menyerah untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar mematuhi fatwa MUI dan maklumat yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Kami dari MUI pada dasarnya tetap akan memberikan imbauan kepada masyarakat agar mereka memahami. Perlu kita pahami bahwa pelaksanaan salat jamaah di masjid itu adalah fardu kifayah. Namun menyelamatkan kita dari wabah COVID ini adalah fardu 'ain, artinya wajib untuk diri sendiri, apalagi shalat tarawih adalah sunah," jelas Idris Usman.
Idris pun mengaku secara pribadi bersedih dengan kondisi ini. Namun kata dia, ujian ini harus dihadapi dengan hati yang ikhlas. Idris pun mengajak kepada masyarakat agar menyadari diri di tengah pandemi.
"Ini adalah ujian, sejak ada imbauan ini saya tetap salat berjamaah di rumah," terangnya.
"Bahkan ulama Quraish Shihab, (mengatakan) salat berjamaah di masjid dalam kondisi zona merah dan kuning mendekati haram, bukan salatnya yang haram. Namun berkumpulnya yang haram karena bisa membawa kepada penyakit yang luar biasa," tuturnya.