Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mendukung usulan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mengoptimalkan Jogo Tonggo sebagai alternatif pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurutnya hal itu tepat diberlakukan di Kota Semarang.
"Jogo Tonggo itu sejalan dengan yang ingin diberlakukan di Kota Semarang, yaitu pembatasan wilayah Non PSBB. Maka ini kami siap menyesuaikan masukan Pak Gubernur. Peraturan Wali Kota nya hari ini sudah jadi, dan Sabtu Minggu disosialisasikan ke masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/4/2020).
Meskipun tidak memberlakukan PSBB, Hendi menegaskan dirinya tetap akan melanjutkan distribusi bantuan, serta menyiagakan tim gabungan yang akan menertibkan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap kecamatan ada 3 tim gabungan, ada 16 kecamatan, jadi total ada 48 tim, terdiri dari satuan wilayah TNI - Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan," terang Hendi.
"Kami juga buat skema distribusi bantuan sampai Oktober. Di Mei ini total ada sekitar 290.000 paket yang disiapkan, dari Pemkot Semarang ada 160.000 bantuan, dari Pusat ada 130.000 bantuan," jelasnya.
Sebelumnya, Hendi bertemu secara langsung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membahas penanganan wabah virus Corona di Semarang. Ganjar justru mengusulkan konsep yang disebutnya 'Jogo Tonggo' (menjaga tetangga).
Dengan konsep itu Ganjar mendorong agar masyarakat berperan aktif dalam mendukung jaring pengaman sosial, dan jaring pengaman ekonomi. Dirinya meminta ada keterlibatan ketua RW dan ketua RT dalam penanganan COVID-19
(akn/ega)