Wabah Corona (COVID-19) berimbas buruk pada kehidupan masyarakat Indonesia. Akibat virus Corona, banyak cerita pilu dari para kaum papa di Ibu Kota Jakarta.
Seperti diketahui, daerah-daerah di Indonesia memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan virus Corona (COVID-19). DKI Jakarta termasuk daerah yang berstatus PSBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sekolah dan kegiatan usaha non esensial pun diliburkan selama PSBB. Maka tak heran, banyak warga yang harus rela kehilangan pekerjaannya di tengah pandemi Corona.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), total pekerja yang dirumahkan dan kena PHK telah mencapai 1.943.916 orang dari 114.340 perusahaan. Rinciannya, pekerja sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK ada 1.500.156 orang dari 83.546 perusahaan.
Kemudian ditambah pekerja sektor informal yang juga terdampak virus Corona berjumlah 443.760 orang dari 30.794 perusahaan. Data ini merupakan angka yang sudah dihimpun per Kamis, 16 April pukul 22.00 WIB.
Kaum papa pun makin tersungkur di tengah pandemi ini. Salah satunya cerita yang diangkat oleh akun Instagram @bhimobirawa, dia mengunggah foto seorang pria tua duduk dan meletakkan perkakasnya di atas trotoar. Di sebelah pria tua itu, dipajang selembar kertas putih bertulisan kalimat 'Tolong Beri Saya Pekerjaan'.
"Izin share teman-teman. Barusan melihat Bapak ini ada di perempatan Blok M Kantor Gojek - PTIK dan membawa perkakas untuk bekerja. Yang ada pekerjaan untuk keperluan taman, rumah dan kebutuhan lainnya yang bisa dikerjakan, Bapak ini di perempatan GOJEK/PTIK setiap hari. Nanti kalau aku lewat lagi akan aku tanya sama Bapak kontak beliau yang bisa dihubungi," tulis @bhimobirawa dalam Instagram Story-nya, seperti yang dilihat detikcom pada Jumat (24/4/2020).
Pria tua itu diketahui bernama Sutrisno (56). Dia duduk di atas trotoar sekitar Blok M beberapa hari yang lalu. Alat-alat berupa palu, sekop hingga gergaji dibawanya karena sedang mencari pekerjaan.
"Dua hari saya di sana (trotoar) terus, dari hari Rabu dan Kamis (22-23 April 2020). Di Sultansyah (Jalan Sultan Iskandar Syah), yang di dekat lampu merah belakang Blok M Square itu," kata Sutrisno saat dihubungi.
Sutrisno menuturkan, dia sempat bekerja sebagai buruh bangunan harian lepas di salah satu proyek di daerah Jakarta Pusat. Namun sayangnya, semenjak virus Corona mewabah, dia bersama 2.700 buruh harian lepas lainnya diberhentikan.
"Kan sebelumnya itu di belakang Kedutaan Jepang itu kan ada bangunan besar, itu kan pekerjannya ada 3.000 orang, kan 2.700 pekerja diberhentikan. Waktu bulan Corona-Corona itu, awal Maret itu langsung sepi itu," cerita Sutrisno.