AS: China Telah Sebabkan Rasa Sakit yang Besar dan Hilangnya Nyawa

AS: China Telah Sebabkan Rasa Sakit yang Besar dan Hilangnya Nyawa

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Apr 2020 13:19 WIB
FILE PHOTO: A combination photo shows CIA Director Mike Pompeo (L) in Washington, North Korean leader Kim Jong Un (C) in Pyongyang, North Korea and U.S. President Donald Trump (R), in Palm Beach, Florida, U.S., respectively from Reuters files.   REUTERS/Yuri Gripas (L) & KCNA handout via Reuters & Kevin Lamarque (R)    ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THE AUTHENTICITY, CONTENT, LOCATION OR DATE OF THIS IMAGE. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS. NO THIRD PARTY SALES. NOT FOR USE BY REUTERS THIRD PARTY DISTRIBUTORS. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.
Mike Pompeo (Dok. Reuters)
Washington DC -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo terus mengkritik China terkait penanganan pandemi virus Corona (COVID-19). Pompeo menuduh China telah menyebabkan hilangnya banyak nyawa dan menegaskan bahwa Partai Komunis China akan merasakan konsekuensinya.

Seperti dilansir CNN, Jumat (24/4/2020), kritikan terbaru ini disampaikan Pompeo saat tampil dalam acara Sean Hannity Show di saluran televisi Fox.

"China telah menyebabkan rasa sakit yang besar, hilangnya banyak nyawa, dan sekarang memicu tantangan besar bagi perekonomian global dan juga perekonomian Amerika, dengan tidak membagikan informasi yang mereka miliki," tegas Pompeo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat yakin bahwa Partai Komunis China akan membayar untuk apa yang mereka lakukan di sini, tentu saja dari Amerika Serikat," imbuhnya.

Pompeo sebelumnya menyatakan 'akan ada waktu untuk saling tuduh' saat ditanya apakah China harus membayar kerugian yang disebabkan pandemi virus Corona, yang pertama terdeteksi di Wuhan, China. Dalam wawancara dengan Sean Hannity, Pompeo menggunakan bahasa lebih lugas dengan menyatakan China akan 'membayar'.

ADVERTISEMENT

"Anda harus tahu bahwa kita masih belum mendapatkan transparansi penuh dari Partai Komunis China, kita khawatir ada hal-hal yang kita tidak tahu dan kita tidak bisa membuat tim kita di lapangan melakukan pekerjaan yang harus dilakukan," tandas Pompeo.

Pompeo juga menuduh China mungkin telah mengetahui soal virus Corona sejak November 2019, namun baru membukanya pada Desember 2019. "Anda akan ingat bahwa kasus-kasus pertama ini diketahui oleh pemerintah China mungkin paling cepat November, tetapi sudah pasti pada pertengahan Desember," ujar Pompeo seperti dilansir AFP.

"Mereka lamban mengidentifikasi ini untuk siapapun di dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO-red)," kata Menlu AS itu dalam wawancara dengan penyiar radio Larry O'Connor.

Wuhan, Sungai Yangtze, dan Rahasia Virus Corona Mendunia:

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads