Heboh Kakek Dievakuasi Paksa karena Disebut Positif Corona

Round-Up

Heboh Kakek Dievakuasi Paksa karena Disebut Positif Corona

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 24 Apr 2020 09:01 WIB
Viral kakek meronta dievakuasi petugas menggunakan APD (Screenshot video viral)
Foto: Viral kakek meronta dievakuasi petugas menggunakan APD (Screenshot video viral)
Jakarta -

Video seorang kakek dievakuasi paksa petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap bikin heboh. Video ini banyak tersebar di media sosial dengan sejumlah narasi.

Namun kebanyakan narasi yang disampaikan, kakek tersebut dievakuasi paksa karena menolak berobat. Disebutkan, kakek itu menolak dirawat di rumah sakit (RS) karena takut dikucilkan meski sudah positif Corona (COVID-19).

Anggota Gugus Tugas COVID-19 Lombok Barat, I Made Santiana, mengatakan kakek tersebut dievakuasi petugas karena rapid test Corona yang dijalaninya menunjukkan reaktif. Sehingga petugas mengevakuasi kakek dari rumahnya agar penyebaran COVID-19 cepat terputus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakek itu dievakuasi dari rumahnya di Dusun Embung Pas Timur, Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Tampak dalam video berdurasi 31 detik, kakek tersebut meronta dari pegangan sejumlah petugas.

Foto: Viral kakek meronta dievakuasi petugas menggunakan APD (Screenshot video viral)

"Pasien tersebut usia 70 tahun. Sudah kita laksanakan rapid test COVID-19 dengan hasil reaktif," kata Made Santiana saat dimintai konfirmasi, Rabu (22/4/2020).

ADVERTISEMENT

Made mengatakan kakek tersebut meronta saat dievakuasi petugas karena mengalami gangguan jiwa. Evakuasi dilakukan tim dari puskesmas dengan melibatkan anggota TNI, kepolisian, dan satgas desa.

"Hasil pemeriksaan di lapangan, yang bersangkutan mengalami juga gangguan jiwa. Sehingga tim puskesmas dibantu dengan tim kepolisian dan Satgas Desa melakukan evakuasi ke RSJ Mutiara Sukma untuk mendapatkan perawatan psikiater," kata Made.

Viral Kakek Positif Korona Ngamuk Saat Dievakuasi Petugas:

Made yang juga menjabat sebagai Kasie Surveilans Dinkes Kabupaten Lombok Barat mengatakan kakek tersebut dirawat psikiater agar bisa tenang terlebih dahulu. Setelah itu, tim akan menindaklanjuti untuk memastikan status kesehatan kakek tersebut.

"Dengan harapan setelah pasien tenang bisa dilakukan pemeriksaan swab untuk mengonfirmasi apakah pasien negatif atau positif. Sehingga rantai penularan bisa lebih cepat diputus," ujar Made.

Foto: Viral kakek meronta dievakuasi petugas menggunakan APD (Screenshot video viral)

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/4) sekitar pukul 16.30 WIB. Proses evakuasi kakek bernama H Mahkrip (65) tersebut dilakukan dengan dipimpin Camat Lingsar dan Kapolsek Lingsar.

"Di mana riwayat pasien mengalami gangguan kejiwaan dan sempat melakukan perlawanan kepada petugas kesehatan. Namun kegiatan evakuasi dapat berjalan berkat kesigapan Tim Satgas gabungan kecamatan, Posramil dan Polsek Lingsar serta puskesmas dapat melaksanakan evakuasi pasien dan selanjutnya dirujuk ke RSJ Mutiara Sukma," ujar Artanto.

Halaman 2 dari 2
(jbr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads