Dewan Etik KPAI memutuskan Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty terbukti telah melakukan pelanggaran etik. Hal itu buntut dari pernyataannya di salah satu media yang menyebutkan wanita bisa hamil jika berenang secara bersama-sama dengan pria.
Ketua KPAI Susanto mengatakan pada 17 Maret lalu, pihaknya telah menggelar Rapat Pleno KPAI yang dihadiri 9 Komisioner KPAI. Dalam rapat tersebut, Susanto mengungkapkan 8 Komisioner menerima rekomendasi dari Dewan Etik dan yang bersangkutan meminta waktu untuk berpikir memilih mengundurkan diri atau diberhentikan secara tidak hormat.
"Jika yang bersangkutan tidak memberikan surat pengunduran diri kepada ketua KPAI hingga hari Senin, tanggal 23 Maret 2020, jam 13.00 WIB, maka KPAI bersurat kepada Bapak Presiden untuk menyampaikan usulan pemberhentian komisioner Saudari SH dari jabatannya sebagai anggota KPAI," kata Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (23/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, Susanto mengatakan KPAI tak kunjung menerima surat pengunduran diri Sitti. Atas hal itu, Susanto menyurati Presiden Jokowi untuk memberhentikan Sitti dari jabatannya sebagai Komisioner KPAI.
"Berdasarkan hal tersebut dan menindaklanjuti rekomendasi Dewan Etik, KPAI telah menyampaikan surat kepada Bapak Presiden untuk memberhentikan Saudari SH dari jabatannya sebagai anggota KPAI melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Adapun surat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah disampaikan kepada Presiden," tulis Susanto.