Puluhan karung plastik yang diduga berisi limbah jeroan hewan batal dievakuasi dari bawah jembatan Pandan Simping Jalan Yogya-Solo Desa Somopuro Kecamatan Jogonalan, Klaten. Tim SAR tidak berani mengevakuasi sebab terlalu banyak darah yang keluar dari karung-karung itu.
"Kami belum berani evakuasi sebelum ada identifikasi yang jelas. Isinya apa belum jelas tapi sekilas ada jeroan sapi tapi anehnya ada darah cukup banyak di lokasi," ungkap piket jaga markas SAR Kabupaten Klaten, Sasongko Agung Wibowo kepada detikcom, Rabu ( 22/4/2020).
Agung mengatakan setelah markasnya ditelpon dari Pemkab dan Polsek, ada enam anggota SAR yang menuju ke lokasi. Namun karena belum ada identifikasi yang jelas, karung-karung itu tidak jadi dievakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain belum ada identifikasi, lokasi untuk menguburnya juga belum ditentukan. Harus jelas dulu isi sebenarnya apa," lanjut Agung.
Dari pengecekan awal lebih dekat diketahui jumlah karung plastik itu 20. Sebagian berada di sungai dan sebagian di tembok sungai.
"Ada 20 karung. Evakuasi rencana besok pagi setelah ada identifikasi," sambung Agung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Klaten Sri Hadi menambahkan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi penemuan karung-karung itu. Hasil pengecekan isi karung plastik adalah jeroan hewan.
"Namun hewan apa belum jelas. Besok kita evakuasi bersama termasuk dengan Polsek," kata Sri Hadi.
Sri Hadi menegaskan pelaku yang membuang limbah ini akan dicari. Nantinya Pemkab Klaten akan berkoordinasi dengan polisi.
"Penyelidikan nanti kita koordinasi dengan Polsek. Untuk mengungkap tidak mudah sebab tidak ada saksi di lokasi," lanjutnya.
Diwawancara terpisah, Kapolsek Prambanan AKP Suyono, mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait temuan ini.
"Kita sudah tindaklanjuti. Bersama Puskesmas dan Dinas terkait," kata Suyono.