Jakarta -
Dua orang pelaku begal di Cakung, Jakarta Timur yang dilumpuhkan polisi memiliki jejak catatan hitam. Sebelum melakukan aksi perampasan ponsel di Jalan Tipar, Cakung, dua pelaku yang masih remaja itu ternyata kerap melakukan aksi tawuran.
"Mereka mainnya dari dulu sebetulnya sering, sering main tapi tawuran-tawuran begitu," kata Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Heri Purnomo saat dikonfirmasi, Selasa (21/4/2020).
Setelah melakukan tawuran, mereka kemudian meningkat menjadi aksi begal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau begal baru dua kali lakukan, pertama di Februari (dan) kedua kemarin itu," ujar Heri.
Dalam melakukan aktivitas tawuran, kedua pelaku yang berinisi WDF (17) dan MSA (18) ini tergabung dalam kelompoknya yang menamakan diri geng 'Original 2862 Bekasi''.
"Mereka dari geng 'Original 2862 Bekasi', mereka gabung dengan geng 'Swadaya' bersatu," kata Fahri.
Heri mengatakan kedua geng tersebut biasa bertemu dan janjian untuk mencari musuh tawuran. Biasanya, sehabis tawuran mereka melakukan aksi begal.
"Mereka biasa jalan tujuan awal untuk tawuran pas mau balik biasa cari sasaran untuk dibegal," paparnya.
Sebelumnya, WDF dan MSA ini ditangkap polisi karena merampas ponsel warga di Jalan Tipar, Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (19/4) dini hari. Di saat bersamaan, Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur sedang melakukan patroli.
Polisi mengetahui adanya aksi perampasan HP tersebut, sehingga melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku. Aksi kejar-kejaran polisi dengan kedua pelaku berlangsung sampai di Klender, Jakarta Timur.
Polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak 3 kali terhadap para pelaku. Namun kedua pelaku malah tancap gas.
Hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan secara terukur hingga mengenai perut dan kaki pelaku. Kedua pelaku akhirnya tumbang. Hingga saat ini polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini