Argumentasi Camilan Wali Kota Serang Bantah Warganya Mati Kelaparan

Round-Up

Argumentasi Camilan Wali Kota Serang Bantah Warganya Mati Kelaparan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 08:51 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin
Walkot Serang Syafrudin (Foto: Bahtiar Rifa'i)
Jakarta -

Cerita kematian warga Serang, Yulie Nuramelia (43), menjadi sorotan karena diduga kelaparan setelah dua hari tidak makan. Wali Kota Serang, Syafrudin, menepis mentah-mentah anggapan warganya mati karena kelaparan.

Yulie merupakan istri dari seorang petugas pemungut sampah di perumahan. Pasangan ini awalnya dikabarkan tak makan dua hari dan hanya minum air galon imbas pandemi Corona.

Kabar itu kemudian sampai ke telinga pihak Pemkot. Tim dari Dinsos langsung diterjunkan untuk memberikan bantuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laporan ke saya memang katanya ibu Yuli sempat nggak makan dua hari, tapi itu dua harinya nggak tahu saat kapan apa memang waktu itu ada dua hari yang lalu. Karena sempat tidak punya uang tidak makan selama 2 hari jadi minum air galon saja," kata Kadis Sosial Poppy Nopriadi saat dihubungi melalui seluler di Serang, Senin (20/4/2020).

"Setelah ada berita bahwa keluarga (itu) nggak makan, kita langsung ngasih bantuan, itu apa hari Sabtu," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Bantuan ke keluarga tersebut mulai berdatangan dari berbagai pihak. Terakhir pada Senin lalu, bantuan dari pihak provinsi datang sekitar siang hari. Namun menjelang sore, Yuli meninggal dunia.

"Bahkan dari provinsi siangnya di sana, ngasih bantuan, masih bisa komunikasi sehat, sorenya meninggal," paparnya.

Simak juga video Di Tengah Pandemi Corona, Polantas Pinrang Berbagi Nasi Bungkus:

Penjelasan Walkot Serang

Walkot Serang Syafrudin angkat bicara mengenai kasus kematian warganya. Dia menegaskan pemerintah langsung turun tangan saat mendengar kisah pilu Yulie pada Sabtu (18/4) lalu.

"Saya mendapat kabar berita dari medsos bahwa ada warga Kota Serang yang di Kaloran itu dua hari makan air, tidak makan nasi, kemudian kelaparan. Terus saya mengutus Camat Serang," kata Syafrudin kepada wartawan di Puspemkot Serang, Selasa (21/4).

Selain camat, ada utusan dari Dinsos yang pada hari Minggu memberikan bantuan. Menurut Syafrudin, dari laporan yang ia dapat dari Dinsos, saat warga tersebut didatangi Minggu, ada cemilan singkong dan pisang goreng.

"Kayaknya itu kurang pas. Sebab, di situ, di ruangan itu, ada pisang goreng, kemudian ada singkong," katanya menirukan laporan dari utusannya.



Syafrudin mengatakan Yulie meninggal karena takdir. Selain itu, Yulie juga disebut sering sakit di bagian kepala.

"Meninggalnya ibu Yulie bukan karena kelaparan, pertama karena takdir. Kedua, menurut informasi suaminya, melalui ketua HIPI semalam ta'ziyah, isrinya sering sakit kepala," Syafrudin.

Pemkot Serang Buat Surat Edaran

Pemkot Serang akan membuat edaran ke setiap lurah dan camat imbas dari adanya warga yang tak makan selama 2 hari lalu meninggal dunia. Warga diminta melaporkan jika ada tetangganya yang kesulitan khususnya di tengah pandemi Corona.

"Saya akan buat edaran untuk kontrol masyarakat sehubungan kejadian sekarang ini," kata Syafrudin.

Lurah dan camat diminta mengamati warga secara cermat apalagi ada wabah COVID-19 yang berpengaruh pada kehidupan. Warga harus lapor jika menemuhan tetangganya yang kesulitan.

"Yang tahu persis bukan lurah, tetangganya, jadi informasi yang akurat itu dari tetangganya, RT juga mungkin tidak terpantau," tegasnya.

Halaman 2 dari 3
(knv/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads