Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang melarang arus mudik pada Idul Fitri 1441 H. Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, silaturahmi bisa ditunda selama masa pandemi seperti saat ini.
"Jadi arahan bapak Presiden sudah sesuai dengan aspirasi kami, data membuktikan makin banyak yang mudik, tingkat meningkatnya COVID-19 juta semakin tinggi, makin sedikit mudik, maka tingkat positif COVID-19 juga semakin sedikit," ujar Emil di Posko COVID-19 NasDem di Jl A.H Nasution, Kota Bandung, Selasa (21/4/2020).
Kang Emil mengatakan, bukan tak mungkin wabah virus Corona ini akan semakin meluas jika mudik dibiarkan. Pasalnya, ada beberapa kasus pasien positif COVID-19 yang terpapar virus setelah dikunjungi sanak saudara dari perantauan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Ciamis korban mudik, di Cianjur korban mudik, di Sumedang kepala desa tidak kemana-mana tapi positif COVID-19 juga korban mudik, data menunjukkan itu, saya mengapresiasi ketegasan bapak presiden, Insya Allah COVID-19 ini bisa kita kendalikan," kata Emil.
Ia pun kembali mengingatkan, jika mencegah penularan penyakit jauh lebih utama daripada bertemu sanak saudara dalam kondisi pandemi seperti sekarang. "Nah silaturahmi itu baik, tapi mencegah penyakit lebih baik. Silaturahmi bisa ditunda, tapi mencegah penyakit yang berisiko kematian tidak bisa ditunda," katanya.
"Saya kira arahan dari presiden juga jelas, bantuan sosial juga diberikan kepada perantau yang tidak mudik, baik perantau dari Jatim, Jateng, Sumatera, semua dibantu bansos dari provinsi Jabar," katanya.
Sebelumnya, Jokowi hanya melarang mudik untuk aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN, dan TNI-Polri.
"Mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi membuka ratas di Istana Presiden yang disiarkan langsung lewat akun YouTube Setpres, Selasa (21/4/2020).
Ganjar soal Larangan Mudik: Pintu Keluar-Masuk Jateng Akan Dijaga:
(yum/mud)