Curhat Dokter Relawan Corona: Frustrasi Warga Tak Patuh Imbauan Jaga Jarak

Curhat Dokter Relawan Corona: Frustrasi Warga Tak Patuh Imbauan Jaga Jarak

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 16:45 WIB
dr Debryna bersama rekan dokter lainnya di RS Darurat Wisma Atlet
Donter Debryna bersama rekan dokter pasien Corona lainnya di RS Darurat Wisma Atlet. (dok. istimewa)
Jakarta -

Seorang dokter relawan Corona di RS Wisma Atlet, dr Debryna Dewi Lumanauw, mengaku frustrasi mengetahui masih banyak warga yang tak mematuhi imbauan physical distancing. Dia mengatakan tiap kali mencari udara segar di atap atau rooftop RS Darurat Wisma Atlet, terlihat masih banyak pengendara motor yang berboncengan.

"Yang buat saya frustrasi adalah tiap kali saya ke rooftop atau liat jendela ke jalan di luar, masih macet. Masih banyak yang boncengan di motor berdua," kata Debryna ketika dihubungi detikcom, Selasa (21/4/2020).

Debryna sendiri ingin wabah ini segera berakhir. Sejak memutuskan menjadi dokter relawan, Debryna mengaku belum bisa pulang ke rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak bisa pulang rumah karena saya tinggal di sini (RS Darurat Wisma Atlet), baik selama tugas maupun karantina," ujar Debryna.

Untuk melepas rindu pada orang rumah, Debryna hanya berkomunikasi via telepon genggam. Komunikasi jarak jauh itu pun sesekali lantaran waktunya untuk merawat para pasien sangat padat.

ADVERTISEMENT

"Komunikasi lewat WA (WhatsApp) dan telepon aja. Walaupun kalau pas tugas jadi sering nggak keangkat teleponnya," ucap dia.

Debryna mengaku sebenarnya ada rasa takut dan khawatir akan risiko kerja sukarela yang dilakoninya saat ini. Namun, dia menuturkan keinginan agar wabah Corona segera berlalu lebih besar daripada rasa takut dan khawatir.

"Khawatir pasti ada, takut pasti ada. Tapi rasa ingin (wabah Corona, red) ini cepat berakhir lebih besar. Jadi seakan-akan rasa kekhawatiran itu tertutup," ungkap Debryna.

Demi mewujudkan keinginannya itu juga, Debryna rela berjam-jam meminta izin kepada orang tuanya, yang awalnya enggan merestui dirinya terjun ke 'medan perang' Corona. "Orang tua tidak mengizinkan awalnya, tapi setelah berjam-jam negosiasi, akhirnya diberi restu juga."

Kini Debryna telah terjun ke 'medan perang'. Tiap hari dia mempersiapkan diri, selain untuk merawat para pasien, juga untuk menanamkan rasa semangat di diri para pasien untuk sembuh.

"Mereka sering cerita kegiatan apa yang paling mereka kangenin. Saya suka ngobrol sama pasien. Dan biasanya 'pintu masuknya' (pembicaraan) dari makanan. Ngobrolin tempat jajan favorit atau kegiatan masak-masak di rumah," cerita Debryna.

Hal itu dilakukannya meski komunikasi dengan pasien terhalang kostum alat pelindung diri (APD) lengkap. Rasa panas saat harus berlama-lama mengenakan APD tak dapat lagi dihindarkan, namun yang membuat dirinya sedih adalah interaksinya dengan pasien jadi berjarak.

"Panas. Ruang gerak lebih terbatas. Deksteritas berkurang. Dan yang paling mengganggu buat saya itu rasa ada jarak banget sama pasien. Interaksinya jadi nggak sehangat yang saya mau," tutur Debryna.

Debryna menyampaikan pengalamannya selama di RS Darurat Wisma Atlet mengajarkan dirinya untuk tidak sombong dan mengingatkan dirinya hanyalah manusia biasa. Dia pun berpesan kepada para tenaga medis lainnya untuk tetap kuat berperang di gardan terdepan melawan Corona.

"Ini mengingatkan saya kalau kita semua manusia, bukan superhero. Jadi semacam ngingetin ke diri sendiri sih, untuk 'tidak sombong'. Mentang-mentang masih muda, bukan berarti saya boleh sembarangan pakai APD tanpa memerhatikan sikap antiseptik yang benar. Dan untuk tahu batasnya, karna yang paling penting dalam krisis ini adalah endurance (daya tahan), bukan power (kekuatan). Stay strong!" tandas Debryna.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads