Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyoroti harga tiket pesawat yang disebutnya turun di tengah upaya mencegah warga mudik. Dia meminta harga tiket pesawat dinaikkan.
"Kalau kami hanya sebatas menghimbau saja karena tidak bisa mencegah mereka-mereka nantinya di bandara dan terminal yang berada di luar provinsi. Apalagi saat ini jika tiket pesawat diturunkan sampai 50 persen, tidak sejalan dengan instruksi bapak Presiden kan makin banyak nanti yang akan mudik. Harusnya maskapai penerbangan bertahan dan bila perlu menaikkan tiket biar warga tidak mudik," kata Fasha, Selasa (21/4/2020).
Dia mengatakan warga yang sudah dalam perjalanan kembali ke Jambi bakal tetap diterima. Namun, semua orang yang mau masuk ke Jambi akan diperiksa dan diminta melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan dari pihak puskesmas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi bagi masyarakat yang sudah di jalan mau balik ke Kota Jambi, kami tetap terima dan akan kami lakukan screening di pintu perbatasan dan disuruh isolasi mandiri dengan di bawah pengawasan puskesmas," ujar Fasha.
Fasha juga meminta ASN di Kota Jambi tidak mudik selama masa pandemi Corona. ASN yang mudik, kata Fasha, akan mendapat sanksi berupa pemotongan TPP ASN sebesar 25 persen.
"Ya itu sebagai tindakan tegas saja kalau ada ASN yang masih berani mudik di tengah Corona," ujarnya.
Selain itu, Bupati Merangin Jambi, Alharis, meminta warganya tidak sepele soal Corona. Dia mengingatkan warga tidak perlu mudik saat Lebaran.
"Begini ya, ini virus jangan dianggap sepele, virus ini bisa menular dan sangat mematikan jika kita anggap sepele. Maka dari itu, kita tidak hanya memberikan himbauan lagi tetapi ada tindakan tegas juga yang akan kita berikan jika ada warga yang masih ketahuan pulang kampung. Karena wabah ini tidak akan ada jika tidak ada yang menularkannya," kata Alharis.
Menurut Alharis, semua warga yang mudik ke Merangin bakal diisolasi selama 14 hari di rumah sakit. Oleh sebab itu, kata dia, percuma saja pulang kampung karena tak bisa bersama keluarga.
"Saya rasa sangsi berupa isolasi sudah tepat buat warga yang masih nekat mudik di tengah pandemi Corona ini. Bayangkan saja mereka jauh-jauh mudik lalu kita isolasi di Rumah Sakit yang jauh dari keluarga percuma saja kan pulang kampung tetapi diisolasi lebih baik tidak pulang kampung sekalian melindungi satu sama lainnya," ujar Haris.
"Kalau kalian sayang sama keluarga jangan lah mudik dulu," sambungnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah melarang warga mudik demi mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Larangan ini akan berlaku pada Jumat, 24 April 2020.
"Larangan mudik ini berlaku efektif terhitung sejak hari Jumat tanggal 24 April 2020," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan dalam video conference, Selasa (21/4).