Sudah satu setengah bulan relawan yang bekerja sebagai tenaga medis di RSPI Sulianti Saroso (SS), Jakarta Utara, Restu Pambudhi tidak pulang ke rumah karena menangani pasien terkait virus Corona (COVID-19). Restu mengaku rindu dengan istrinya.
Restu bersama sejumlah relawan yang ditempatkan di RSPI SS tidak diperkenankan pulang ke rumah. Setelah bekerja, dia harus melakukan isolasi mandiri di salah satu hotel yang sudah disediakan oleh pemerintah.
"Itu dia, itu dia yang saya nggak bisa (bertemu istri). Kita diisolasikan selama ini kurang lebihnya satu setengah bulanan lah. Saya diisolasikan di Hotel Ibis, dari pemerintah. Jadi saya pulang (kerja), langsung ke hotel," kata Restu saat berbincang dengan detikcom, Selasa (21/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restu mengungkapkan dia bekerja dengan sistem sif. Setiap sif, sebut dia, durasi kerjanya yakni 7 jam.
"Untuk masalah jam kerja, kami sif-sifan. Jadi untuk tindakan medis yang kita lakukan terhadap pasien COVID ini kita sif-sifan. Satu sif itu, jaga pagi dan sore, kurang lebih selama 7 jam," tuturnya.
Meskpiun tidak diizinkan pulang ke rumah, Restu tetap bangga bisa menangani pasien terkait virus Corona. Dia menganggap ada nilai lebih dari pekerjaannya.
"Ada sesuatu nilai lebih untuk sesuatu yang saya lakukan. Untuk menolong orang sih, contohnya saya lebih berguna banget, untuk menjadi tenaga medis," tutur Restu.
Komnas HAM Ungkap Sebab Tenaga Medis RS Kariadi Terpapar Corona!:
Namun demikian, Restu tak memungkiri ada rasa ketakutan akan terinfeksi virus Corona. Terlebih sudah banyak tenaga medis yang terinfeksi, bahkan sampai meninggal dunia.
"Sebenarnya kalau masalah takut, saya pribadi takut. Mungkin saya jauh lebih takut dibandingkan orang-orang yang berpikir dari wabah COVID-19 ini," ucap Restu.
"Melihat teman-teman medis saya yang udah mulai banyak, terutama di bagian perawat, sudah banyak yang berguguran dan sudah banyak yang terinfeksi bahkan meninggal," imbuhnya.
Restu juga mengaku sedih jika ada masyarakat yang mengucilkan tenaga medis yang menangani pasien terkait virus Corona. Dia meminta masyarakat untuk ikut membantu para tenaga medis.
"Sebenarnya masyarakat tidak perlu harus mengintimidasi tenaga medis. Karena kita sebagai tenaga medis sudah melakukan standarnya, APD kita, standarnya. Kami juga melakukan SOP yang berlaku. Terus, menurut saya, reaksi warga sekitar sangat berlebihan untuk hal seperti ini. Karena saya sebagai tenaga medis pun sudah belajar mengenai bagaimana cara penyebaran virus ini dan bagaimana cara tindakan penanganan terhadap yang terinfeksi COVID ini," papar Restu.
"Jadi, seharusnya tindakan seperti ini tidak harus di lakukan. Malah yang harus di lakukan ada menyemangati semua tenaga medis yang setiap harinya berkecimpung dalam penanganan," sambung dia.
Dia juga berpesan kepada aparat, baik polisi maupun TNI, untuk lebih tegas kepada masyarakat yang tidak mematuhi anjuran pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona. Restu meminta aparat tidak hanya memberi teguran secara lisan.
"Mungkin sih saya pengin banget condongnya kepada aparat, baik kepolisian, tentara atau sebagainya, untuk lebih tegas lagi secara hukum. Bukan untuk secara lisan lagi," pungkasnya.