Korban Jiwa Corona Melonjak Jadi 5 Ribu, Iran Mulai Buka Sejumlah Bisnis

Korban Jiwa Corona Melonjak Jadi 5 Ribu, Iran Mulai Buka Sejumlah Bisnis

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 11:20 WIB
Iranians shop at the Grand Bazaar market in the capital Tehran on April 20, 2020, as the threat of the COVID-19 pandemic lingers ahead of the Muslim holy month of Ramadan. - Ramadan is a period for both self reflection and socialising. Believers fast from dawn to dusk and then gather around a family or community meal each evening of Islams holiest month, which begins later this week and ends with Eid al-Fitr festivities. But this year, the fast-spreading novel coronavirus threatens to dampen Ramadan like never before, with millions locked down across the Middle East. (Photo by ATTA KENARE / AFP)
Pertokoan di Grand Bazaar di Teheran mulai dibuka kembali di tengah pandemi virus Corona (AFP/ATTA KENARE)
Teheran -

Pemerintah Iran mengizinkan kembali dibukanya lebih banyak aktivitas ekonomi setelah dilakukan pembukaan bertahap dalam 10 hari terakhir di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Hal ini dilakukan saat otoritas kesehatan Iran melaporkan 91 tambahan kematian dalam sehari.

Seperti dilansir AFP, Senin (20/4/2020), setelah nyaris sepekan mengalami penurunan tambahan kematian harian, terjadi sedikit peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Otoritas Iran telah menghentikan seluruh aktivitas perekonomian non esensial sejak pertengahan Maret.

Sejumlah pejabat tinggi Iran berargumen bahwa perekonomian negara itu tidak bisa terus ditutup. Presiden Hassan Rouhani telah mengizinkan bisnis-bisnis berisiko rendah di ibu kota Teheran untuk buka kembali mulai Sabtu (18/4) lalu dan di provinsi lain sejak pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisnis seperti restoran, gym dan aula pernikahan masih tutup karena menjadi tempat berisiko tinggi untuk penularan virus Corona.

Namun toko-toko di gang-gang dan bazar mulai diizinkan melanjutkan aktivitas perdagangan saat pembukaan kembali dilakukan. Seorang pedagang pakaian di Grand Bazaar di Teheran menyebut para pelanggan akan terpapar virus bagaimanapun juga, karena mereka harus pergi keluar untuk membeli kebutuhan pokok.

ADVERTISEMENT

"Bahkan jika kami tetap tutup, apa gunanya?" ucap pedagang yang bernama Mahmoud Fakhrzadegan yang sudah berdagang di bazar tersebut selama 60 tahun, kepada AFP.

Bagi Reza yang berusia 27 tahun dan memiliki sebuah kios kecil, pembukaan kembali bukanlah keputusan yang 'tepat 100 persen', namun para pedagang harus tetap mencari nafkah karena 'tidak ada orang lain yang akan membantu mereka'.

"Apa yang harus kita takutkan? Kita terlahir sekali, dan kita akan mati suatu saat nanti," ucap seorang pedagang lain bernama Ahmad (67).

Langkah membuka kembali bisnis dengan risiko rendah untuk penularan virus Corona ini diumumkan saat otoritas kesehatan Iran mengumumkan 91 kematian baru. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, menyebut jumlah total korban meninggal di Iran kini mencapai 5.209 orang.

Jahanpour juga mengumumkan tambahan 1.294 kasus dalam sehari, yang menjadikan total kasus virus Corona di Iran kini mencapai 83.505 kasus. Lebih lanjut, Jahanpour mengimbau warga tetap waspada.

"Dengan sejumlah bisnis dibuka kembali dan pergerakan meningkat, mengamati protokol kesehatan dan social distancing menjadi lebih diperlukan," tegasnya. "Ini tidak berarti kita boleh tidak berhati-hati, tapi sebaliknya," imbuh Jahanpour.

Ditambahkan Jahanpour bahwa jumlah pasien virus Corona yang sembuh kini mencapai 59.273 orang. Sekitar 3.389 pasien lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads