Pemerintah Iran mengizinkan kembali dibukanya lebih banyak aktivitas ekonomi setelah dilakukan pembukaan bertahap dalam 10 hari terakhir di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Hal ini dilakukan saat otoritas kesehatan Iran melaporkan 91 tambahan kematian dalam sehari.
Seperti dilansir AFP, Senin (20/4/2020), setelah nyaris sepekan mengalami penurunan tambahan kematian harian, terjadi sedikit peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Otoritas Iran telah menghentikan seluruh aktivitas perekonomian non esensial sejak pertengahan Maret.
Sejumlah pejabat tinggi Iran berargumen bahwa perekonomian negara itu tidak bisa terus ditutup. Presiden Hassan Rouhani telah mengizinkan bisnis-bisnis berisiko rendah di ibu kota Teheran untuk buka kembali mulai Sabtu (18/4) lalu dan di provinsi lain sejak pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisnis seperti restoran, gym dan aula pernikahan masih tutup karena menjadi tempat berisiko tinggi untuk penularan virus Corona.
Namun toko-toko di gang-gang dan bazar mulai diizinkan melanjutkan aktivitas perdagangan saat pembukaan kembali dilakukan. Seorang pedagang pakaian di Grand Bazaar di Teheran menyebut para pelanggan akan terpapar virus bagaimanapun juga, karena mereka harus pergi keluar untuk membeli kebutuhan pokok.
"Bahkan jika kami tetap tutup, apa gunanya?" ucap pedagang yang bernama Mahmoud Fakhrzadegan yang sudah berdagang di bazar tersebut selama 60 tahun, kepada AFP.