Mengapa Terjadi Unjuk Rasa di Amerika Serikat Saat Pandemi Corona?

Mengapa Terjadi Unjuk Rasa di Amerika Serikat Saat Pandemi Corona?

ABC Australia - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 07:36 WIB
Washington -

Di tengah krisis akibat pandemi virus corona yang masih berlangsung di Amerika Serikat, ribuan warga di beberapa negara bagian melakukan unjuk rasa akhir pekan kemarin.

Krisis Corona dan Unjuk Rasa di AS

  • 50 negara bagian dan 4 kawasan di Amerika Serikat sudah memiliki kasus COVID-19
  • Presiden Donald Trump mendesak agar negara bagian melonggarkan pembatasan untuk bisnis
  • Beberapa negara bagian akan mulai membuka bisnis dan sekolah dalam beberapa pekan

Mengapa hal tersebut dilakukan? Dan kapan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat akan dimulai?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah beberapa bulan setelah kasus pertama COVID-19 dilaporkan, Amerika Serikat kini menjadi pusat penyebaran corona terbesar di dunia.

Sudah ada lebih dari 740 ribu kasus corona positif dengan jumlah kematian lebih dari 41 ribu orang.

ADVERTISEMENT

Kamis pekan lalu, dalam 24 jam, ada 4.591 warga Amerika Serikat yang meninggal. Menjadi angka kematian terbesar dalam sehari di negara tersebut.

Namun di tengah angka kematian yang tinggi, Presiden Donald Trump sudah membicarakan mengenai dibukanya kembali beberapa pusat bisnis tanggal 1 Mei mendatang.

Apakah semua negara bagian memiliki kasus COVID-19?

Ya. Penularan antar warga pertama kali diketahui bulan Februari.

Di pertengahan Maret, seluruh 50 negara bagian, 4 teritori dan daerah khusus 'District of Columbia', yang meliputi ibukota Washington, melaporkan adanya kasus corona virus.

Sekarang penularan terus terjadi di beberapa negara bagian, terutama di kawasan Tenggara.

New York, negara bagian dengan penduduk keempat terbesar, menjadi pusat penyebaran dengan 236 ribu kasus dan 17 ribu kematian.

Rumah sakit di sana masih melaporkan adanya 2.000 ribu pasien COVID-19 setiap hari.

Negara bagian tetangga New York, New Jersey melaporkan adanya lebih dari 81 ribu kasus, dengan 4 ribu kematian.

Sedangkan Massachusetts, Pennsylvania, California dan Michigan semuanya memiliki masing-masing 30 ribu kasus.

New York police officers wear masks while patrolling a subway in the Bronx.

Polisi di New York melakukan patroli di tengah pandemik virus corona di Amerika Serikat. (AP: Evan Vucci)

Ia mengatakan negara bagian seperti Montana, Wyoming dan North Dakota akan bisa melakukan pembukaan tahap pertama "segera mungkin karena mereka memenuhi semua kriteria".

Para pakar kesehatan nasional mendukung rencana tersebut.

Jaringan televisi AS, Fox News melaporkan putri presiden, Ivanka, dan menantunya, Jared Kushner, akan masuk dalam dewan yang memimpin usaha pemulihan, bersama para menteri senior.

"Ketika seseorang menjadi presiden Amerika Serikat, otoritasnya total," kata Presiden Trump beberapa hari lalu merujuk pada kekuatannya untuk mengambil keputusan terkait membuka kembali negaranya.

Namun para pakar hukum mempertanyakannya, karena sistem federal yang dianut Amerika Serikat, dimana gubernur negara bagian yang berhak menentukan keputusan di wilayah masing-masing.

Presiden Trump kemudian mengakui hal tersebut dan mengatakan "terserah kepada gubernur negara bagian", kapan akan melonggarkan pembatasan.

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads