Tunggu Arahan, Pemkot Solo Akui Tak Mampu Jalankan PSBB Sendiri

Pandemi Corona

Tunggu Arahan, Pemkot Solo Akui Tak Mampu Jalankan PSBB Sendiri

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 21:39 WIB
Patung wayang yang dipasangi masker kain di halaman Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/4/2020). Pemkot Solo memasang masker pada patung- patung wayang yang ada di wilayah Balai Kota Solo tersebut sebagai salah satu bentuk kampanye penggunaan masker bagi masyarakat guna mencegah penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.
Aksi wayang orang bermasker di Solo. (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Solo -

Pemkot Solo belum berencana mengajukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada Kementerian Kesehatan. Alasannya, Solo tidak mampu jika melaksanakan PSBB tanpa dukungan kabupaten sekitarnya.

Artinya, Solo bisa melaksanakan PSBB jika bersama-sama dengan enam kabupaten, yaitu Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen dan Wonogiri. Namun opsi tersebut hanya dapat diajukan atas usulan Gubernur Jawa Tengah karena melibatkan beberapa daerah.

"Kalau Solo sendiri, perekonomian kita akan mati, kecuali pemerintah pusat mau menyuplai penuh. Karena kan Solo dan sekitarnya ini saling bergantung," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo sekaligus Sekda Pemkot Solo, Ahyani di Balai Kota, Senin (20/4/2020).


Dia juga memastikan Pemkot tidak memiliki dana untuk melakukan PSBB. Ahyani mengaku dana yang ada hanya cukup sebagai jaring pengaman sosial.

"Dana kita itu hanya cukup untuk jaring pengaman sosial. Yang kita hitung pun itu baru sampai Mei. Kalau nanti berlangsung lebih lama, kita hitungkan lagi," katanya.

Opsi PSBB kawasan Solo dan sekitarnya, kata Ahyani, telah dibahas bersama gubernur. Selain Solo dan sekitarnya, Pemprov juga membahas PSBB di Semarang dan sekitarnya.

"Tadi sudah dibahas bersama Pemprov, tapi masih tahap awal. Masih harus dihitung berapa orang yang terdampak, kegiatan apa saja yang terdampak, berapa dana yang disiapkan. Kalau Pemprov siap, kita tinggal ikuti saja," katanya.


Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Sukoharjo, Bejo Raharjo mengatakan tengah menindaklanjuti pembahasan PSBB bersama gubernur.

"Kita sedang mengumpulkan data pendukung, seperti jumlah kasus, kelompok rawan, transmisi lokal. Semoga pembahasan segera selesai, karena jumlah kasus semakin hari semakin meningkat," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(mbr/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads