Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan sebanyak 8.954 desa telah menyiapkan ruang isolasi untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19. Ruang isolasi tersebut memfasilitasi lebih dari 35.000 tempat tidur. Tempat isolasi tersebut kini telah menangani sebanyak 24.519 ODP.
"Artinya desa sudah bagus, dan menuju desa mandiri dalam pencegahan dan penanganan COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/4/2020)
Abdul menerangkan ruang isolasi desa memanfaatkan gedung-gedung yang tersedia di desa, seperti balai desa, ruang pertemuan desa, gedung PAUD dan sekolah, dan rumah-rumah warga yang telah dikosongkan. Ruang isolasi tersebut juga telah dilengkapi dengan kamar mandi, air, listrik, dan logistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruang isolasi ini penting, karena tidak semua warga desa, meski rumahnya luasannya cukup, belum tentu bisa dijadikan tempat isolasi mandiri. Misalnya kamar di rumahnya hanya satu, ini kan sulit jika kamarnya cuma satu. Makanya penting bagi desa untuk menyiapkan ruang isolasi," terangnya.
Ia mengatakan ruang isolasi desa disiapkan oleh relawan desa lawan COVID-19 yang diketuai oleh kepala desa, sebagai wakil kepala BPD, dan beberapa anggota yang mewakili seluruh komponen desa. Saat ini, sebanyak 40.000 atau 53% desa di Indonesia telah membentuk relawan desa lawan COVID-19.
"Ada 47% desa lainnya masih terus berproses dan terus kita lakukan pengawasan dan pemantauan dalam membentuk relawan desa lawan COVID-19," ungkapnya.
Abdul juga mengajak seluruh kepala desa untuk serius menyiapkan desa tanggap COVID-19. Menurutnya, penanggulangan pandemi global ini di pedesaan sangat penting untuk menekan angka penyebaran.
"Jika sekup kecil seperti di desa selesai, maka akumulasi sekup kecil ini akan berdampak pada sekup yang lebih luas, baik di kecamatan, kemudian kabupaten, provinsi, dan nasional," pungkasnya.
Pandemi Corona, Merry Riana Minta Masyarakat Tak Banyak Protes:
(akn/ega)