Fenomena Ribuan Cacing Muncul di Jawa, BMKG DIY: Perubahan Iklim Mendadak

Fenomena Ribuan Cacing Muncul di Jawa, BMKG DIY: Perubahan Iklim Mendadak

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 14:09 WIB
Ribuan cacing di Klaten, Minggu (19/4/2020).
Foto: Ribuan cacing di Klaten, Minggu (19/4/2020). (dok Kades Socakangsi Wingsang Tranggono)
Yogyakarta -

Ratusan cacing tanah tiba-tiba muncul di Solo dan Klaten dan dikaitkan dengan terjadinya gempa besar. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY menilai kemunculan cacing tanah itu berkaitan dengan perubahan kondisi cuaca dan lingkungan yang mendadak.

"Soal pemunculan cacing massal di Solo dan Klaten memang sering dikaitkan dengan akan adanya gempa besar," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG DIY, Agus Riyanto kepada detikcom, Senin (20/4/2020).

Agus menyebut karakter hewan memang menjadi salah satu indikator yang diamati oleh para ahli. Namun, hal tersebut baru sebagian kecil saja dari upaya dalam prekursor gempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari catatan-catatan kemunculan cacing dengan peristiwa gempa bumi di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi 1999 (Allen dkk., 2000)," tuturnya.

Agus menduga kemunculan cacing tanah di permukaan itu terjadi karena anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Ini mengacu dari penelitian Grant dan Conlan pada 2015 silam.

ADVERTISEMENT

"Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah dan emisi radon yang terjadi berbarengan. Radon merupakan unsur radioaktif, gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan stresnya, sehingga radon menjadi parameter penting dalam prekursor gempa bumi," jelas Agus.

Ini Desa di Klaten Tempat Munculnya Ribuan Cacing:

Agus mengatakan belum ada data yang menguatkan para ahli tentang hal tersebut, dia menduga kemunculan cacing tanah di Solo dan Klaten terjadi karena perubahan iklim yang mendadak. Apalagi kelembaban udara di Solo sekitarnya sampai Klaten pada tanggal 17 April relative humidity (RH) rata-rata 89% dan pada tanggal 18 April RH rata-rata 88%.

"Jika tidak ada data dukung penguat lainnya, maka munculnya cacing secara massal ke permukaan diduga diakibatkan perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak, termasuk kemungkinan terpapar bahan kimia seperti disinfektan dan lain-lain," ucap Agus.

Sebelumnya diberitakan, ratusan cacing tanah muncul di kawasan Pasar Gede Solo, bahkan menyebar hingga jalur pejalan kaki di Jalan Urip Sumoharjo pada hari Sabtu (18/4). Keesokan harinya, fenomena munculnya cacing tanah juga dilaporkan terjadi di Klaten.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads