Langgar Lockdown Corona, 100 Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ulama Bangladesh

Langgar Lockdown Corona, 100 Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ulama Bangladesh

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 10:27 WIB
In this Saturday, April 18, 2020 photo, thousands of Bangladeshi Muslims gather to attend the funeral of a popular Islamic preacher defying a nationwide lockdown to curb the spread of the new coronavirus at the central district of Brahmanbaria, Bangladesh. Bangladesh, a nation of 160 million people, is struggling to enforce ban on large gatherings. (AP Photo/Masuk Hridoy)
Lebih dari 100 ribu orang menghadiri pemakaman seorang ulama terkemuka saat pandemi virus Corona (AP Photo/Masuk Hridoy)
Dhaka -

Lebih dari 100 ribu orang di Bangladesh melanggar aturan lockdown untuk membatasi penyebaran virus Corona (COVID-19). Orang-orang itu menghadiri pemakaman seorang ulama terkemuka di distrik Brahmanbaria.

Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Senin (20/4/2020), jumlah orang yang menghadiri acara pemakaman ulama yang juga pemimpin senior sebuah partai Islamis setempat itu telah dikonfirmasi oleh asisten spesial Perdana Menteri Bangladesh, Shah Ali Farhad dan juru bicara Kepolisian Brahmanbaria, Imtiaz Ahmed.

Acara pemakaman ulama bernama Maulana Zubayer Ahmad Ansar yang digelar pada Sabtu (18/4) waktu setempat, ini membuat banyak orang melanggar aturan lockdown yang melarang perkumpulan lebih dari lima orang saat menghadiri ibadah atau acara doa dalam sekali waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini memicu kekhawatiran penularan massal virus Corona.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Islamis setempat, Mohammad Mamunul Haque, menyebut bahwa puluhan ribu orang yang menghadiri pemakaman itu membanjiri jalanan distrik Brahmanbaria. Mereka berjalan kaki dan saling berdesakan demi menghadiri pemakaman itu.

ADVERTISEMENT

Orang-orang berkumpul di depan Madrasah Jamia Rahmania yang menjadi lokasi pemakaman. Mufti Mubarro Ullah selaku kepala madrasah itu menyatakan awalnya pemakaman akan digelar secara sederhana demi mematuhi lockdown.

"Kami ingin membuat pengaturan kecil untuk pemakaman, dengan mematuhi panduan pemerintah dalam menjaga keselamatan dan kesehatan. Tapi orang-orang berkumpul untuk memberi penghormatan tanpa sepengetahuan kami. Kami tidak tahu bagaimana itu terjadi," ucapnya.

Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ulama di Bangladesh:

Secara terpisah, juru bicara Kepolisian Sentral Bangladesh, Sohel Rana, pihak kepolisian tidak mampu mengendalikan kerumunan orang yang menghadiri pemakaman itu. Para personel yang bertugas untuk mengawal massa itu akhirnya ditarik dari acara tersebut.

Rana menambahkan bahwa sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki mengapa kerumunan orang sebanyak itu dibiarkan berkumpul pada satu waktu.

Hingga Minggu (19/4) waktu setempat, otoritas Bangladesh mengonfirmasi 2.456 kasus virus Corona, dengan 91 kematian. Namun para pejabat setempat menyebut total kasus yang sebenarnya jauh lebih banyak karena kurangnya alat tes virus Corona di negara itu. Sebagai upaya membatasi penyebaran virus Corona, otoritas Bangladesh memberlakukan lockdown nasional yang akan berlangsung hingga 25 April mendatang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads