Tim Pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mendorong pemerintah segera menuntaskan masalah pandemi Corona (COVID-19). FKM UI menargetkan masalah Corona ini selesai pada Juni 2020 mendatang.
"Kita harus serius bulan Juni punya target selesai, jangan nunda. Kita jadikan negara ini bisa selesaikan COVID-19 di bulan Juni. Kita sebagai negara demokrasi yang besar bisa milih pemimpin," kata Staf Pengajar FKM UI Pandu Riono dalam web diskusi bersama Perludem dan KPU pada Minggu (19/4/2020).
Pandu menyayangkan tindakan pemerintah yang tidak memiliki target dalam menyelesaikan pandemi Corona. Padahal, menurutnya, target ini berguna untuk mencegah agar pemerintah tidak berlama-lama dalam bertindak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sampai sekarang kita nggak punya target, ini yang buat saya sedih sekali. Jadi harus dorong ke pemerintah diingatkan lagi bahwa kita punya target besar kalau tidak berlama-lama. Saya nggak tahu bulan itu selesai atau tidak, karena kuncinya di pemerintah," ujarnya.
Pandu menyarankan agar setidaknya pemerintah dapat responsif dalam menangani Virus Corona, mengingat penularan Virus Corona ini terjadi antarmasyarakat. Menurutnya, negara yang berhasil menangani kasus Corona adalah negara yang memiliki respons cepat.
"Negara yang berhasil adalah yang respons cepat, kita harusnya cepat tapi kita nunda-nunda ada PSBB lokal, dan sebagainya. Nanti hanya Jakarta saja yang PSBB, di wilayah lain belum. Kita harus selesaikan masalah ini dengan sama-sama. Kuncinya adalah cepat respon, kalau lambat-lambat kita biarkan virus tersebut," jelasnya.
Selain itu, Pandu menyoroti masih banyaknya masyarakat yang belum paham dengan penerapan jaga jarak atau physical distancing. Padahal, menurut Pandu, penerapan ini merupakan cara satu-satunya memutus rantai penyebaran COVID-19, mengingat penularan virus Corona terjadi antarmasyarakat.
"Saat ini Indonesia sudah masuk community infection atau penularan di masyarakat, makanya harus tinggal di rumah. Kalau sudah mulai ada gejala ringan. Social distancing (physical distancing) adalah pilihan yang satu-satunya bisa dilakukan, tapi harus benar-benar dilakukan. Ini bisa berikan dampak yang besar. Karena masih banyak orang yang tidak paham bahwa ini cara satu-satunya untuk mencegah perluasan virus," pungkasnya.