Seorang pasien dalam penanganan COVID-19 di Kota Tasikmalaya, meninggal dunia pada Minggu (19/4/2020) pukul 06.00 WIB. Pasien lansia berusia 55 tahun ini sempat jalani rapid test pertama dengan hasil positif.
Istri Pasien Juga masih menjalani perawatan serupa di Rumah sakit menunggu hasil SWAB dan PCR.
"Lalu hari ini kita sampaikan ada satu orang meninggal Dunia hasil rapid test positif walau swab belum turun. Kalau kita lihat perkembangan hari ini laporan gugus tugas COVID-19 ada 27 orang, positif melalui swab lima orang dan rapid test 22 orang" ujar Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman kepada wartawan di Balai Kota Tasikmalaya, Minggu (19/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi meminta agar masyarakat tidak menyepelekan imbauan pemerintah. Selain jaga kebersihan, konsumsi vitamin dan gunakan masker saat keluar rumah, pemerintah juga meminta agar patuhi imbauan tetap di rumah.
"Bahwa semua imbauan harus dilaksanakan kita jangan main-main hadapi COVID-19 jangan dianggap sepele. Kita berupaya semakimal mungkin meminimalisir penyebaran virus corona rapid test ada 2010 ada 22 positif," jelas Budi.
Sejauh ini terdapat Orang Tanpa Gejala (OTG) dari zona merah yang masuk di Kota Tasikmalaya. Meski tidak bergejala, mereka bisa saja menjadi carier pembawa virus COVID-19.
"Arus mudik kita lihat data di posko meningkat, ODP 1.030 walau yang proses tinggal 300. Yang diwaspadai adalah orang tanpa gejala atau OTG, meski tidak menunjukkan gejala tapi dia carier bisa bawa virus. ada 149 yang masih dalam pemantauan dari seluruhnya 302 ini dalam OTG," ujar Budi.
Menghadapi Ramdhan, Budi memastikan stock kebutuhan pokok mencukupi. Masyarakat diminta tidak melakukan pembelian berlebih (panic buying) terhadap kebutuhan.
"Dalam situasi wabah Covid-19 ini, masyarakat Kota Tasikmalaya tidak usah khawatir dalam menyambut bulan puasa, pasokan 14 bahan pokok khususnya di Kota Tasikmalaya dijamin aman dan terpenuhi," pungkas Budi.
(mud/mud)