Banyumas -
Bupati Banyumas Achmad Hussein mengungkap tak ada gejala virus Corona atau COVID-19 dari warganya yang terjangkit dari klaster Ijtima Gowa, Makassar. Hussein menyebut warganya yang terjangkit Corona itu masih beraktifitas seperti biasa.
"Tetapi memang orang itu tidak ada gejala, nyuci mobil biasa, nyupir biasa, ke pasar biasa. Kedekatan ini yang kita langsung cari cari lagi, sehingga yang sudah dapat pun kemudian kita isiolasi, tapi isolasi rumah sakit supaya bisa di cek kondisi paru paru nya," kata Bupati Banyumas Achmad Husein dalam melalui akun instagram @ir_achmadhusein seperti dikutip detikcom, Sabtu (18/4/2020).
Hussein menyebut ada 10 warganya yang diketahui positif Corona dari hasil rapid test. Bahkan, untuk menekan penyebaran virus Corona itu, pihaknya juga melakukan isolasi di satu wilayah di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang Kober ini memang karena memang perkampungan dan jamaah untuk tempat ibadah. Ini kemudian berkembang menjadi banyak, yang sudah di tracking 10 (rapid test). Daerah sini kita akan isolasi total untuk di daerah Kober, kita akan mengisolasi total daerah itu. Ini yang kemungkinan besar masih bisa berkembang," jelasnya.
Hussein menyebut kasus Corona ini merupakan klaster Ijtima Dunia Gowa, Makassar. Hussein mengatakan beberapa warga Corona dari daerah tersebut sudah dibawa untuk diisolasi. Seorang warga peserta Ijtima Gowa yang diduga sebagai kasus pertama di Kober juga sudah dirawat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo.
"Kemudian satu itu ternyata sudah ada di Margono, dan hasil swabnya positif itu yang di Patikraja, dan awal mula tidak ketahuan kalau itu dari Gowa. Begitu positif baru terus terang dari Gowa," urainya.
Hasil Tes Negatif, 161 Jemaah Ijtima Ulama Dunia di Gowa Dipulangkan:
Dari kasus di kelurahan Kober dan kaitannya, pihaknya sudah langsung melakukan rapid test secara maraton pada Jumat (17/4) kemarin. Diketahui ternyata yang mengikuti Ijtima Gowa berjumlah sekitar 61-62 orang dari beberapa kelompok.
Dari jumlah tersebut kemudian pihaknya melakukan rapid test terhadap orang-orang yang melakukan kontak seperti anggota keluarganya sekitar 131 orang. Sehingga total sudah ada 192 orang dari klaster Ijtima Gowa yang dilakukan rapid test dengan hasil 30 orang positif.
"Perkembangan lain yaitu rapid test, yang ikut Ijtima jumlahnya 61-62 itu sudah kita rapid test semuanya kemudian kontak dekatnya jumlahnya 131, sehingga total yang sudah kita rapid test 192 dari kelompok ijtimak ini. Dari 192 yang kita rapid test termasuk yang 10 yang di Kober itu positif total 30," ujarnya.
Dia menambahkan meski ini merupakan hasil rapid test, ke-30 warga yang dinyatakan positif Corona itu sudah dirawat di rumah sakit. Hal ini dilakukan Pemkab Banyumas sebagai langkah preventif penularan virus Corona.
"Kita juga langsung bergerak cepat semalam itu totalnya jadi 30, tapi ini rapid test ya bukan swab. Ini kehati-hatian aja, dan 30 ini kita sudah masukkan ke rumah sakit semua," jelasnya.
Meski begitu, Hussein juga menyebut dari segi keilmuan masa inkubasi para peserta Ijtima Gowa ini sudah berakhir. Sebab mereka kembali pada pertengahan Maret dan seharusnya sudah sembuh.
"Tapi karena ini pakai rapid, sisa-sisa virusnya sudah tidak ada tapi sisa-sisa immunoglobulin anti bodinya masih ada sampai 40 hari. Inilah yang kemudian menjadikan rapid test itu positif. Jadi masyarakat jangan kemudian berbahaya, ya kita harus hati-hati betul tapi jangan panik karena ini masih dalam koridor yang kita tangani dengan baik," pintanya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini