Pesan Sayang Famili Gubsu Edy: Jangan Mudik di Tengah Pandemi

Round-Up

Pesan Sayang Famili Gubsu Edy: Jangan Mudik di Tengah Pandemi

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Apr 2020 08:25 WIB
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi.
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi. (Foto: Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Pandemi Corona masih merajalela di Republik Indonesia hingga menjelang bulan Ramadhan. Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menyampaikan pesan sayang agar warga tidak mudik saat Lebaran nanti.

Edy mewanti-wanti penyebaran virus Corona tidak mengenal waktu Lebaran. Edy meminta warga Sumut tetap di rumah saat Lebaran. Silaturahmi saat Lebaran, kata Edy, salah satunya bisa menggunakan media sosial.

"Dalam kondisi saat ini, wabah COVID-19 ini adalah bukan berarti kita tidak libur Lebaran. Kalau itu (mudik) kita lakukan, memang ajaran agama kita adalah Tuhan Mahatahu, tapi COVID ini tidak mau tahu," kata Edy di RS USU Medan, Jumat (17/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Silakan libur Lebaran, tapi stay at home. Di tempat rumahnya masing-masing. Gunakan media sosial, WA (WhatsApp) dan apa pun yang Anda bisa (pakai untuk) bersilaturahmi," imbuhnya.

Edy mengatakan tidak mudik di tengah pandemi Corona merupakan bentuk rasa sayang kepada keluarga. Dia mengajak warga bersama-sama memutus rantai penyebaran virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Sayangi keluarga kita, sayangi diri kita, sayangi saudara-saudara kita. Untuk tahun ini sama sama kita bersilaturahmi dari rumah kita masing-masing," ujar Edy.

Untuk diketahui, Gugus Tugas COVID-19 Sumut mengatakan terdapat 103 kasus positif Corona di Sumut hingga Kamis (16/4). Selain itu, ada 139 pasien dalam pengawasan (PDP) serta 2.302 orang dalam pemantauan (ODP).

Simak juga video Jokowi: Ada Kelompok Pemudik yang Tidak Bisa Begitu Saja Kita Larang:

Meski demikian, Pemprov Sumut belum membutuhkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Edy kemudian menyebut ada tiga langkah menangani penyebaran virus Corona di Sumut.

Langkah pertama adalah penanganan fisik terkait virus Corona. Konsep ini dilakukan dengan menyiapkan rumah sakit untuk merawat pasien hingga sembuh.

Konsep kedua, kata Edy, adalah penanganan nonfisik. Ada beberapa tahapan dalam melaksanakan konsep nonfisik ini.

"Yang kedua, secara nonfisik, menyiapkan dampak sosial kepada seluruh rakyat kita yang terjadi penurunan pendapatan yang menjadikan sulit dalam kehidupan ini. Itu yang sedang dicatat mulai desa dengan menggunakan dana desa, dengan refocusing dana," ucap Edy.

Dia menyebut tahap pertama untuk pelaksanaan konsep nonfisik itu adalah melakukan refocusing dan realokasi anggaran senilai Rp 500 miliar. Jika tahap pertama belum selesai, Pemprov akan melakukan tahap kedua dan ketiga dengan total anggaran masing-masing Rp 500 miliar.

"Kita berharap dalam tiga bulan ini dapat menyelesaikan masalah. Apabila ini tidak diselesaikan, atas izin DPRD Sumatera Utara, Rp 500 miliar tahap kedua. Kalau tidak selesai, Rp 500 miliar tahap ketiga," ujarnya.

"PSBB itu adalah pembatasan sosial berskala besar. Sumatera Utara saat ini belum butuh itu," kata Edy.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads