Hati Kami Bersama 9 Nakes COVID-19 yang Ngungsi di Rumah Singgah Yogya

Round-Up

Hati Kami Bersama 9 Nakes COVID-19 yang Ngungsi di Rumah Singgah Yogya

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 17 Apr 2020 07:15 WIB
Seorang perawat di Kota Yogyakarta, Rika Septi Handayani, Kamis (16/4/2020).
Para nakes di Yogya yang rela tinggal di rumah singgah (Foto: Pradito R Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Kedatangan tenaga kesehatan (nakes) di tempat singgah sementara di Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Melihat hal tersebut, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi pun tak kuasa menahan air mata.

Tak hanya penuh haru, mulai berfungsinya tempat singgah itu juga menjadi angin segar bagi 9 nakes RSUD Kota Yogyakarta. Pasalnya, selama 16 hari mereka berada di penampungan yang disediakan oleh pihak rumah sakit.

Pantauan detikcom, puluhan warga tampak berjejer dengan jarak tertentu di dekat gerbang masuk gedung yang sementara beralih fungsi menjadi tempat singgah bagi tenaga medis yang menangani pasien virus Corona (COVID-19). Selain itu, beberapa warga tampak membentangkan kertas berisi tulisan penyemangat seperti 'Kamu Hebat' dan 'Selamat Bekerja'.


Tak lama kemudian, iring-iringan mobil yang membawa sembilan tenaga medis memasuki Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta. Bersamaan dengan itu, warga langsung menyambut mereka dengan lambaian tangan dan meneriakkan kata-kata penyemangat kepada para nakes yang datang.

"Ini (penyambutan tenaga medis) adalah inisiatif warga sekitar yang tempat tinggalnya berdempetan langsung dengan Pusdiklat. Jadi kita kita memberi dukungan, karena berprinsip kalau mereka adalah pahlawan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat," kata Ketua Kampung Baciro, Syarif Hidayat di lokasi, Kamis (16/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

46 Tenaga Medis RS Kariadi Tertular COVID-19, Kini Jalani Isolasi:

ADVERTISEMENT


Penyambutan itu juga sebagai wujud bahwa tidak ada penolakan warga terhadap keberadaan tenaga medis di Gedung Pusdiklat. "Kita tidak terlalu risau (dengan keberadaan tenaga medis di Baciro) karena mereka berbuat untuk kita juga," katanya.

Penyambutan tersebut tenyata membuat Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi terharu. Heroe bahkan sempat meneteskan air mata melihat sambutan meriah itu.

"Alhamdulillah masyarakat luar biasa, menyambut kedatangan teman-teman (tenaga medis ke Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta)," kata Heroe saat menemui wartawan di Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis (16/4).

"Sejak pagi tadi saya sudah merasa ada sesuatu yang luar biasa pada siang ini. Di mana masyarakat menelepon saya, mereka mengatakan bahwa, 'kami akan menyambut kedatangan para pejuang kemanusiaan'," tuturnya.


Dia mengapresiasi masyarakat terbuka menyambut kedatangan tenaga medis di gedung tersebut. Sebab, tidak sedikit kasus penolakan warga terhadap tenaga medis yang pulang ke tempat tinggalnya.

"Yang pertama awalnya memang ada yang sempat ada yang tidak boleh pulang tapi kemudian beberapa akhirnya boleh. Tapi kemudian daripada jadi kontroversi di masyarakat, Dinkes Provinsi dan Pak Gubernur (DIY) mencari tempat agar secara kejiwaan teman-teman juga nyaman dan tidak ada persoalan," urainya.


Heroe berharap dengan adanya tempat singgah bagi tenaga medis ini bisa membantu meningkatkan semangat tenaga medis. Mengingat setiap hari mereka melakukan perawatan terhadap pasien virus Corona (COVID-19).

"Semoga teman-teman tenaga kesehatan ini selalu punya kekuatan moral yang luar biasa sehingga bisa menjalankan semua tugas dengan baik," ucap Heroe.

Sementara itu, salah seorang perawat yang tinggal di Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta, Rika Septi Handayani menjelaskan, bahwa alasannya tinggal di gedung tersebut bukan karena mendapat penolakan warga saat pulang. Menurutnya, dia dan teman-temannya memilih tinggal di Pusdiklat karena ingin melindungi keluarganya dari COVID-19.

"Alhamdulillah sebenarnya kami beristirahat di sini semata-mata untuk melindungi keluarga kami," katanya saat ditemui wartawan di Gedung Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis (16/4/2020).


Hal itu karena selama ini dia dan rekan-rekannya berkontak langsung dengan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSUD Kota Yogyakarta. Berkaca dari hal tersebut, Rika memutuskan untuk tidak pulang dan menemui keluarganya di rumah, meski usai bekerja para perawat sudah dalam kondisi yang sangat bersih.

"Kami sadar bahwa kami kontak dengan penderita COVID-19. Sehingga kami pun tidak tahu apakah kami ini nanti pulang walau sudah dalam SOP yang benar-benar bersih," ucapnya.

"Tapi namanya tidak tahu kan, (jadi) kami berusaha meindungi diri kami dan juga keluarga agar tidak terlalu kontak lama dengan kami. Sehingga kami memilih untuk sementara berada di sini," lanjut Rika.

Halaman 2 dari 3
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads