Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa Eropa masih dalam pusaran badai pandemi virus Corona (COVID-19). Meskipun, sudah mulai muncul tanda-tanda untuk optimis melihat akhir dari pandemi ini.
Seperti dilansir AFP, Kamis (16/4/2020), Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge mengingatkan agar jangan terlalu optimis dulu melihat tanda-tanda fase puncak Corona. Pasalnya, menurutnya Eropa saat ini masih dalam pusaran badai. Setengah dari seluruh kasus Corona di dunia ada di Eropa.
"Kita masih dalam pusaran badai," kata Hans Kluge dalam konferensi pers, Kamis (16/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kluge mencatat mereka telah melihat tanda-tanda positif pada 'angka penurunan' kasus Corona di Spanyol, Italia, Jerman, Prancis dan Swiss.
Namun, dia mengatakan 'sinyal positif' di beberapa negara dibayangi oleh peningkatan kasus di negara lain, seperti Inggris, Turki, Ukraina, Belarus dan Rusia.
Karena sejumlah negara Eropa mulai melonggarkan kebijakan pembatasan sosialnya, Kluge mendesak negara-negara tersebut untuk tetap memastikan sudah ada mekanisme pengendalian terhadap wabah ini.
Sebelum melonggarkan pembatasan, Kluge mengatakan negara-negara di Eropa perlu memastikan bukti yang menunjukkan bahwa penyebaran virus ini terkendali.
Negara-negara juga perlu memastikan bahwa layanan kesehatan memiliki kapasitas 'untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak dan karantina'.
Kluge juga menekankan bahwa risiko perlu diminimalisir pada tempat-tempat yang sangat rentan, seperti panti jompo dan daerah padat penduduk. Dia menambahkan, tempat kerja juga perlu tetap melakukan tindakan pencegahan.
Jika negara-negara tersebut tidak dapat memastikan kriteria ini, Kluge mendesak mereka untuk 'berpikir ulang'.
Sebelumnya, pada hari Rabu (15/4/2020), Denmark menjadi negara pertama di Eropa yang mulai membuka kembali sekolah-sekolah setelah diliburkan selama sebulan. Sementara Finlandia mencabut blokade perjalanan di Helsinki. Austria, Italia, dan Spanyol juga membuka peluang agar beberapa sektor bisnis dibuka kembali.